Mantan Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, meskipun tidak memegang waktu jabatan yang lama dalam kursi Kepresidenan, beliau tetap mempunyai berbagai kebijakan yang beberapa di antaranya masih digunakan hingga saat ini.
Menghimpun sumber dari Jurnal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol dan beberapa sumber lain pada Jumat (30/12/2022), berikut adalah deretan kebijakan Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden Indonesia di berbagai bidang.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Wafatnya Gus Dur, Presiden ke-4 Indonesia Yang Humoris Dan Humanis
Kebijakan Gus Dur Sebagai Presiden
1. Membubarkan Departemen/Kementerian Penerangan
Departemen atau Kementerian Penerangan dianggap menjadi "senjata Presiden Soeharto dalam mengontrol media massa di Indonesia. Namun, di era Gus Dur, departemen ini dibubarkan karena dianggap mengekang kebebasan pers dan terlalu mencampuri penerimaan informasi untuk masyarakat.
2. Mencabut Larangan Terhadap Ajaran Marxisme, Leninisme dan Komunisme
Ajaran Marxisme, Leninisme dan Komunisme dianggap berkaitan erat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan berlawanan dengan ajaran bangsa. Namun, di era Gus Dur, ketiga ajaran tersebut dicabut. Saat itu, tidak sedikit masyarakat dan oposisi yang menganggap bahwa kebijakan ini hanya untuk menarik simpati anggota keluarga PKI.
Baca Juga: Sepak Terjang Prabowo Subianto dalam Pemilu Bersama Partai Gerindra
3. Mencoba Menjalin Hubungan Diplomatik dengan Israel
Kebijakan kontroversial lain dari Gus Dur adalah mencoba menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Lagi-lagi kebijakan ini dikecam, terkhusus oleh umat Muslim di Indonesia. Alasannya tentu karena Israel dianggap sebagai musuh umat Muslim karena berusaha merusak Palestina.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan