Lalu, informasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan bahwa di tahun 2023, Indonesia akan dibayangi oleh risiko stagflasi dan ancaman krisis utang yang berpotensi membuat banyaknya penurunan harga komoditas di pasar.
Untuk itu, Kemenkeu membuat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023 dengan asumsi adanya ketidakpastian dalam menghadapi ekonomi di tahun 2023. Tentunya, mereka juga memastikan agar Indonesia tetap produktif dan menjaga momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kenapa Kamaruddin Simanjuntak Dilaporkan ke Polisi? Berawal dari Pernyataan Kontroversial
Dan dengan demikian, meskipun ada potensi perlambatan, total pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3%. Tentunya, ini dipengaruhi dengan berbagai macam variabel seperti indeks pembangunan manusia (IPM), tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan sebagainya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
