Menu


Bambang Soesatyo Sindir Jokowi, Partai Demokrat: Tingkah LakuPenumpang Gelap Reformasi

Bambang Soesatyo Sindir Jokowi, Partai Demokrat: Tingkah LakuPenumpang Gelap Reformasi

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Depok -

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo atau Bamsoet sempat menyindir hasil survei dari Lembaga Survei Poltracking terkait kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Dirinya mempertanyakan apakah kepuasan itu memiliki korelasi terhadap keinginan masyarakat untuk dipimpin kembali oleh Jokowi. Terlebih, diketahui sejumlah lembaga survei lain juga memperlihatkan kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf berada di atas 60 persen.

Baca Juga: Pengamat: Surya Paloh Ingin Jaga Jarak dengan Jokowi

Menanggapi hal ini, Partai Demokrat meminta Bamsoet untuk menaati konstitusi. Selain itu, mereka juga mengatakan sebaiknya Bamsoet tidak menjadi penumpang gelap reformasi. 

"Saya menduga, orang-orang yang selalu meniupkan ide soal penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden adalah penumpang gelap reformasi," ujar Deputi Balitbang Demokrat, Syahrial Nasution dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/12/2022). 

Baca Juga: Fakta-fakta Terkait Pernikahan Kaesang-Erina: Sesuaikan dengan Jadwal Jokowi

Lebih lanjut, dirinya mengatakan kalau apa yang dilakukan Bamsoet saat ini tidak berbeda jauh dengan apa yang dilakukan oleh sejumlah pejabat di era orde baru ketika mengompori Presiden Soeharto untuk kembali menjabat sebagai presiden.

"Ketika presiden masih menjadi mandataris MPR, pada tahun 1998 Ketua MPR Harmoko adalah yang paling getol mengompori supaya Soeharto kembali menjabat sebagai presiden," kata Syahrial Nasution.

"Saya kira, pertanyaan Ketua MPR saat ini yaitu Pak Bambang Soesatyo dengan justifikasi hasil survei agak mirip dengan yang terjadi pada 1997-1998 menjelang kejatuhan Soeharto," lanjutnya.

Baca Juga: Jokowi Terus Doakan Kaesang Beberapa Jam Jelang Pernikahannya

Namun, dirinya berharap Presiden Jokowi tidak terlena dengan hasil survei Poltracking dan lebih mengedepankan persatuan bangsa. 

"Semoga Presiden Jokowi tidak terlena dan lebih mengutamakan kepentingan persatuan bangsa. Bahwa ada catatan kelam sejarah godaan kekuasaan yang mencederai konstitusi dan demokrasi," pungkasnya.

Baca Juga: Jelang Pernikahan Kaesang, Jokowi Minta Masyarakat Doakan Agar Lancar

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.