Aksi penolakan kelompok tertentu terkait safari politik Anies Baswedan pada pekan lalu ikut ditanggapi Relawan Go-Anies. Mereka menilai, aksi itu karena melihat elektabilitas calon usungan Nasdem itu terus melejit.
“Kami di Go-Anies menilai fenomena ini lebih buruk dari suasana sebelum pemilihan presiden 2019,” ujar Ketua Umum Kordinator Nasional Relawan Go-Anies, Sirajuddin Abdul Wahab dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com, Kamis, (8/12/2022).
Menurut Sirajuddin, Pilpres 2019 tidak ada bakal calon yang dijegal dan ditakuti seperti yang dialami Anies. Namun perpecahan terjadi kian nyata.
Baca Juga: Anies Jadi Biang Kerok Jokowi 'Ngambek' Sama Surya Paloh, Politisi Senior: Padahal Itu Sah-sah Saja
Sirajuddin menilai, jelang Pilpres 2024, melihat banyaknya penjegalan, maka bisa disimpulkan bahwa hanya Anies calon yang ditakuti.
Menurutnya, penjegalan terhadap safari Anies keliling daerah dalam rangka bertemu dengan masyarakat adalah upaya politik yang tidak fair dan tidak mencerminkan keadaban politik Indonesia.
“Upaya politik untuk menjegal Anies sudah mulai marak terjadi, bahkan sudah mulai ada yang melaporkan Anies di Bawaslu RI. Lalu atas dasar apa Anies disebut melanggar pemilu? Dia belum dinyatakan oleh KPU sebagai Peserta Pemilu, objek Laporanya tidak jelas dan tidak memiliki dasar apapun,” papar Sirajuddin.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024