“Anies bisa naik popularitasnya karena dua hal itu benar, pertama karena dia sudah dideklarasikan, kedua dia sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur,” beber Refly.
Maksudnya, ketika Anies sudah berhenti menjabat sebagai gubernur, maka ia akan memiliki waktu dan kelincahan yang lebih bebas untuk berkampanye.
“Menurut saya, bagi Anies, dia sudah terhenti sebagai seorang Gubernur DKI, sehingga dia memiliki kelincahan untuk lompat sana sini, bukan soal deklarasinya tapi dia sudah jadi orang bebas yang tidak terikat birokrasi,” ujar Refly.
Tak hanya itu, faktor ketiga yang membuat Anies mampu memenangkan Pilpres menurut Refly adalah dengan melihat buruknya birokrasi yang berlangsung selama pemerintahan Jokowi.
Kata Refly, jika pemerintah sebagai oposisi dianggap buruk, maka rating Anies akan semakin meningkat.
Hal itu oleh Refly disebut dengan faktor gelombang balik. Artinya, jika pihak oposisi menjalankan pemerintahannya dengan amburadul, maka petarungnya justru melejit.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024