Ramai beredar kabar soal penggantian Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Menyoal penggantian itu, pakar kebijakan publik Narasi Institute Ahmad Nur Hidayat menilai ada pihak yang dengan sengaja ‘menyetir’ Heru Budi.
Heru juga seolah-olah ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah memilihnya sebagai Pj DKI.
Sehingga untuk membalasnya, ia rela melakukan apapun yang ditugaskan oleh pihak di balik layar tersebut.
“Heru ini kelihatannya disetir oleh orang-orang di belakangnya dia, dan dia seolah-olah ingin mengucapkan terima kasih karena sudah dipilih sebagai Penjabat DKI, makanya apapun keinginan orang-orang di belakangnya dia itu diturutin,” ujar Hidayat melalui kanal YouTube miliknya, tayang Senin (5/12/2022).
Mantan Ketua BEM Universitas Indonesia (BEM UI) periode 2003-2004 itu mengatakan, salah satu alasan masuk akal yang membuat Marullah diganti adalah karena ia tak mau menuruti keinginan para ‘pihak’ di balik Heru Budi saat ini.
“Salah satu alasan yang paling masuk akal yang membuat Marullah diganti adalah beliau tidak mau menuruti keinginan dan tidak mau mengikuti orang-orang di belakang (Heru),” bebernya.
Sementara itu, Heru Budi yang dianggap bisa dikendalikan dan dijadikan kaki-tangan akhirnya dipilih sebagai penjabat sementara.
“Heru Budi ini karena dia dianggap bisa dikendalikan makanya dipilih,” lanjutnya.
Baca Juga: Gigin Sebut Pj Gubernur Heru Otoriter, Imbas Pencopotan Marullah dari Sekda DKI
Selain itu, ada sejumlah kejanggalan yang membuat Hidayat meyakini ada pihak yang sengaja mengendalikan Heru.
Salah satunya adalah soal alasan di balik penggantian Marullah sebagai Sekda menjadi Deputi Gubernur. Jawaban Heru saat ditanyai wartawan justru tak masuk akal.
Heru dalam keterangannya, menjelaskan alasan di balik penggantian itu karena Penjabat Gubernur DKI tak punya wakil.
“Yang tidak masuk akal adalah Heru Budi ketika ditanya alasan kenapa Marullah diganti, alasannya karena dia ditempatkan sebagai deputi gubernur karena gubernur tidak punya wakil,” ujarnya.
Padahal, Hidayat menyebut Marullah sudah cocok ditempatkan sebagai Sekda.
Apalagi, untuk posisi Sekda justru dibutuhkan orang yang berprestasi dan memiliki segudang pengalaman mengelola daerah. Sosok yang tepat memang Marullah.
“Ya saya rasa untuk orang berprestasi dan orang pintar seperti marullah memang harusnya cocok di sekda, kalau deputi itu kan cocoknya policy,” kata Hidayat.
Baca Juga: Heru Main Copot Marullah Matali, Pengamat: Padahal dari Dulu Sekda DKI Diisi Putra Betawi
“Orang yang duduk di Sekda ini seharusnya orang yang berpengalaman, yang tidak bisa dikendalikan, karena dialah core inti dari jalannya pemerintahan,” sambungnya.
Bahkan, Hidayat menilai selama masa kepemimpinan Anies Baswedan, di balik cemerlangnya wajah DKI Jakarta sampai sekarang tak lepas dari pengaruh sosok Marullah Matali.
“Saya kira Marullah ini adalah orang yang menentukan kesuksesan Anies, Sekda yang handal inilah yang membuat Anies cemerlang,” pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
