Proyek KCJB itu merupakan bagian dari program Belt and Road Initiative (BRI) atau pembangunan jalur sutra modern.
Kereta cepat tersebut menjadi tolok ukut proyek tahap pertama yang dibangun Indonesia dan China di bawah program BRI.
KCBJ memangkas perjalanan antara Jakarta dan Bandung hanya menjadi 40 menit dengan lintasan sepanjang 142,3 kilometer, jauh lebih cepat dari waktu tempuh kereta api regular yang ada saat ini, yaitu 3 jam lebih.
Namun, meskipun dianggap lebih lambat dari KCJB yang akan rilis tahun depan, selama ini KA Argo Parahyangan menjadi andalan warga Jabodetabek untuk bepergian ke Bandung atau sebaliknya.
Selain harga tiketnya yang relatif terjangkau, KA Argo Parahyangan juga berhenti di beberapa stasiun di Bandung. Beda halnya dengan kereta cepat kebanggaan Jokowi dan Luhut yang dikabarkan tidak berhenti di pusat kota Bandung.
Nantinya, penumpang hanya akan berhenti di stasiun terakhir, yaitu Padalarang. Mereka harus menyambung lagi dengan transportasi lain untuk bisa ke pusat Bandung. Belum lagi harga tiketnya berkisar antara Rp 150 ribu hingga 350 ribu tiap penumpang.
Demi China, apapun dilakukan. Sekalian aja Tol Jakarta - Bandung ditutup. https://t.co/Gmhg6RvGxZ
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) November 30, 2022
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024