Perayaan Hari Natal di Solo ini berhasil menarik perhatian masyarakat mengingat pemeluk Kristen di Indonesia hanya 7,47 persen dari keseluruhan penduduk yang ada.
Pemasangan berbagai atribut Hari Natal ini pun dianggap begitu berani mengingat tak semua masyarakat mau menerima perayaan tersebut atau bahkan menentang.
“Saya akui anda pemimpin muda yang berani dan gak takut sama ormas yang paling bener itu,” tulis akun @ric***.
“Keren habis mas @gibran_tweet. Indonesia hrs dikembalikan kpd keadaan spt tiap perayaan hr besar keagamaan dibuat meriah begini, Solo jd contoh. Sukses n sehat selalu mas @gibran_tweet,” tulis akun @man***.
“Bisa untuk contoh kepala daerah lain baik Gubenur atau Bupati / wali kota, bahwa di Indonesia sesuai UU mengakui 5 Agama dan 1 kepercayaan, indahnya kebersamaan dan keberagman karena Indonesia kaya akan keberagaman, baik Suku, Agama, Ras dan Golongan, jangan dipisah-pisahkan,” tulis akun @mam***.
Persiapan natal di solo pic.twitter.com/nDmbvyhFOt
— Gibran Rakabuming (@gibran_tweet) November 29, 2022
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024