Menu


Rocky Gerung Babat Habis Keinginan Jokowi Jadi Pengamat Lingkungan, Enggak Pantaskah?

Rocky Gerung Babat Habis Keinginan Jokowi Jadi Pengamat Lingkungan, Enggak Pantaskah?

Kredit Foto: forestsnews.cifor.org

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat Politik Rocky Gerung mengomentari keinginan Jokowi yang ingin fokus memperhatikan lingkungan sebagai pengamat.

Menurutnya, keinginan Jokowi itu menunjukkan bahwa petinggi negara tersebut tahu bahwa dunia telah memiliki konsep baru terkait Green Economy dan Environmental Ethics.

Namun, seharusnya Jokowi sudah lebih dulu menanggapi isu yang berkaitan dengan lingkungan bila Jokowi benar ingin menjadi pengamat lingkungan.

“Pak Jokowi mesti juga mengkritik GP (Gerakan Pemuda) Ansor yang menghalangi Greenpeace untuk pergi ke Bali karena Green Peace itu pemerhati lingkungan,” ucap Rocky Gerung melalui unggahan di kanal YouTube pribadinya pada Minggu (13/11/2022).

Baca Juga: Waduh, Enggak Biasa-Biasanya! Pengamat Politik Ini Langsung Sambut Keinginan Pak Jokowi yang Ingin Jadi Rakyat Biasa Guna Lakukan Hal Ini

Rocky pun menjelaskan bahwa keinginan Jokowi itu sangat kontras dengan tindakannya saat ini jika menelisik lebih jauh pada tiap proyek yang ia kerjakan.

“(kalau) ingin melindungi lingkungan, maka public policy-nya harus tidak merusak lingkungan. Kan kontrasnya itu,” ujar Rocky.

Rocky pun sempat menyinggung program Ibu Kota Nusantara (IKN) yang ramai mendapatkan kritik karena dianggap merusak lingkungan, khususnya hutan Kalimantan.

Proyek itu sendiri memang telah menunjukkan sejumlah kerusakan pada lingkungan sehingga Rocky ingin proyek itu dibatalkan.

Permasalahan IKN yang merusak lingkungan sendiri sudah berulang kali dibahas, termasuk dalam sidang pengujian formil dan materiil yang dilakukan pada April 2022 lalu oleh Mahkamah Konstitusi.

Baca Juga: Seperti Ada Dendam Kesumat, Pengamat Politik yang Ini Sebut Jokowi Tak Paham Soal Investasi Penting Negara: Jadi Tempat Muntah

Dalam sidang tersebut, pensiunan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Sugeng menyebutkan bahwa IKN sangat beresiko merusak lingkungan hidup, yakni flora dan fauna.

Hutan Kalimantan yang sudah sangat dikenali sebagai paru-paru dunia hanya tinggal kenangan, terlebih Kalimantan baru terkena banjir terparah pada awal tahun 2022 dengan 70.000 warga yang menjadi korban.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO