Menu


Tukang Ngembat! KIB Mau Godain PKS sama Demokrat Tapi Gak Jujur Bilang Dukung Ganjar

Tukang Ngembat! KIB Mau Godain PKS sama Demokrat Tapi Gak Jujur Bilang Dukung Ganjar

Kredit Foto: Doc Partai Golkar

Konten Jatim, Surabaya -

Wakil Ketua PAN Yandri Susanto baru-baru ini mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan gencar mengajak partai politik (Parpol) lain untuk bergabung bersama pihaknya.

Bahkan, ia berujar akan mengajak PKS dan Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk turut juga mengusung calon presiden (Capres) bersama dengan KIB.

Menyoroti hal itu, Advokat dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai langkah yang ditempuh KIB melalui penuturan Yandri itu sebagai etika yang salah dalam berdemokrasi.

Baca Juga: Makjleb! Ngomong Jujur Gak Muna, Anak Buah Mas AHY Bilang Deklarasi 10 November Koalisi Anies Batal Gegara 1T

Katanya, jika terlalu banyak partai diajak bergabung oleh KIB, maka seluruh jajaran koalisi akan bubar. Di antara partai yang digoda untuk berkoalisi bersama itu termasuk Demokrat, PKS, hingga PKB.

“Kalau misalnya Demokrat, PKS diajak, maka koalisinya dengan NasDem bubar, Anies tidak bisa nyalon, kalau PKB diajak, koalisi dengan Prabowo bubar, Prabowo gak bisa nyalon,” tandasnya.

Sama halnya dengan yang dialami oleh PDI Perjuangan (PDIP). Jika PDIP juga diajak oleh KIB untuk bergabung, maka golden ticket yang mereka miliki akan hangus.

Hal itu karena PDIP tak memanfaatkan peluangnya sebagai satu-satunya partai yang bisa mengajukan calonnya secara mandiri.

“Kalau PDIP diajak bergabung, artinya PDIP tidak menggunakan golden ticket-nya untuk mengajukan calon sendiri, maka tidak akan ada calon yang lain, maka calonnya adalah KIB plus-plus, perkiraannya, KIB plus-plus itu adalah Ganjar,” tegas Refly.

Atas hal itu, Refly menilai apa yang disampaikan oleh Yandri sama halnya menyakiti demokrasi politik. Menurutnya, cara yang benar-benar sehat adalah masing-masing partai mencalonkan kadernya sendiri terlebih dulu.

Baca Juga: Prabowo Diramalkan Bakal Ngulang Kisah Lama SBY, Seperti Apa?

Lantas ia memuji langkah NasDem. Katanya, dari sekian banyak partai, partai yang diketuai oleh Surya Paloh itu paling jelas alurnya.

“Harusnya, yang dilakukan itu seperti NasDem, ia deklarasikan Capres, lalu mengajak partai lain yang sepakat. Bukan sekarang ini, bergabung dulu tapi calon presidennya gak jelas,” ujarnya.

“KIB sampai sekarang, gak pernah menyebut siapa calon presiden mereka, ada koalisi tapi tidak pernah menyebut calon presidennya,” tambahnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024