Adapun rincianya, terkait kebocoran data ini berdampak pada 44.237.264 pengguna MyPertamina dengan ukuran 30GB yang telah diperkecil (compressed) menjadi 6GB.
Bentuk dari format data yang dibocorkan Bjorka mencakup nama lengkap, alamat email, nomor induk kependudukan (NIK) KTP, NPWP, nomor telepon, alamat tempat tinggal, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, hingga jumlah gaji (harian, Bulanan, tahunan).
Dalam unggahan tersebut Bjorka hendak menjual data tersebut sebesar $25.000 Dolar AS atau sekitar Rp 392 juta. dan Bjorka hanya menerima metode pembayaran dalam bentuk Bitcoin kepada calon pembelinya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui apakah kebocoran 44 juta data pengguna aplikasi MyPertamina itu terkonfimasi valid atau tidak.
Sebelumnya diketahui, Hacker Bjorka telah mengejutkan publik dengan meretas data milik pemerintah, masyarakat, dan sejumlah pejabat penting di Indonesia.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO