Menu


Bikin Nasdem dan PKS Tak Sreg, Ternyata Ini Alasan SBY Ngotot Ingin Anaknya Jadi Cawapres, Koalisi Anies pun Terancam Bubar

Bikin Nasdem dan PKS Tak Sreg, Ternyata Ini Alasan SBY Ngotot Ingin Anaknya Jadi Cawapres, Koalisi Anies pun Terancam Bubar

Kredit Foto: Instagram agusyudhoyono

Konten Jatim, Depok -

Koalisi partai-partai pendukung Anies Baswedan tengah terancam bubar.

Alih-alih deklarasi cawapres di 10 November, peluang Anies Baswedan untuk maju ke gelanggang pemilihan bahkan terancam kandas.

Salah satu persoalan pelik yang kini terjadi di koalisi Anies Baswedan adalah rebutan posisi cawapres di antara sesama parpol anggota.

Baca Juga: Waduh, Rencana Deklarasi Koalisi Anies di 10 November Tampaknya Batal Gara-gara Persoalan Ego soal Ini...

Mengutip dari sebuah sumber, pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono susah meminta pengurus untuk mengkaji peluang anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono untuk maju menjadi capres, cawapres atau tidak sama sekali. Nah, di sinilah masalahnya.

Keinginan Demokrat memajukan AHY ternyata tak selaras dengan keinginan dua parpol koalisi lainnya.

Baca Juga: Yah di-PHP doang! Mimpi Anies Nyapres Terancam Batal, Kabarnya SBY Udah Ngancam Begini...

View this post on Instagram

A post shared by Agus Yudhoyono (AHY) (@agusyudhoyono)

Nasdem cenderung membebaskan Anies untuk memilih sendiri wakilnya.

Kendati demikian, Nasdem sangat berkeinginan "menjodohkan" Anies dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Beda lagi dengan PKS. Partai berideologi Islam itu ingin agar Anies menggandeng mantan gubernur Jawa Barat yang juga kader partai tersebut, Ahmad Heryawan alias Aher.

Khusus Demokrat, ada alasan khusus kenapa SBY ngotot ingin memajukan AHY yang pada Pilkada DKI 2017 silam bahkan bersaing di level daerah.

Baca Juga: Terkuak, Ternyata Inilah Isi Rapat Anies dengan 3 Perwakilan Partai Koalisi di Rumahnya 25 Oktober Lalu, Ada Nyebut-nyebut soal Jokowi

Waketum Demokrat Benny K Harman meminta rekan-rekan koalisinya untuk berkaca di Pilpres 2004 saat SBY dan Jusuf Kalla berhasil mengalahkan presiden petahana, Megawati Soekarnoputri yang kala itu maju bersama Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi.

Berkaca pada sejarah tersebut, Benny menilai pemilihan kandidat dari tokoh keagamaan tertentu tak menjamin kemenangan kandidat.

Baca Juga: Didatangi Anies di Istana, Jokowi Beri Respons di Luar Dugaan! Ternyata Pak Presiden Sempat Tawarkan Ini ke Mantan Gubernur DKI Itu

View this post on Instagram

A post shared by Agus Yudhoyono (AHY) (@agusyudhoyono)

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO