Menu


Wadidaw! Anies Disindir Tonjolin Politik Identitas Sama Kubu Ganjar, Pendukungnya Balas Begini

Wadidaw! Anies Disindir Tonjolin Politik Identitas Sama Kubu Ganjar, Pendukungnya Balas Begini

Kredit Foto: Prayogi/Republika

Konten Jatim, Surabaya -

Setelah video singkat Ade Armando menyinggung politik identitas Anies Baswedan sebagai bakal kandidat calon presiden (capres) viral, Youtuber dan Motivator Psikologi Saeful Zaman menyebut justru identitas capres memang perlu ditunjukkan.

Hal itu disebutnya lantaran Anies Baswedan sendiri selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selalu mengedepankan kesetaraan.

Sikap sama padan itu ditunjukkan dengan pemberian berbagai fasilitas publik dan bantuan kemasyarakatan oleh Anies kepada seluruh warga DKI tanpa membedakan latar belakang agama dan kepercayaan.

Baca Juga: Kacau, Jokowi Punya Perjanjian dengan Presiden Rusia, Siap Serang Australia?

“Contoh sederhananya adalah pemberian boti atau tempat ibadah, tidak ada yang dibedakan, semuanya dapat, pendirian gereja dan masjid dan segala macem dibuat sama mudahnya,” ujarnya melalui kanal YouTube miliknya pada Kamis (3/11/2022).

Namun narasi yang ditujukan untuk Anies justru tudingan tak rasional.

Narasi tak rasional itu terlihat pada bagaimana mereka menyebut segala sisi yang berbau agama selalu dianggap politik identitas.

“Tapi ini mereka tetep aja nuduh-nuduh Anies Baswedan melakukan politik identitas, padahal orang-orang ini yang terus menerus melakukan politik identitas,” ucapnya Saeful.

Ia pun menyebut bahwa identitas seorang pemimpin memang seharusnya ditunjukkan.

Lebih lanjut, ia menilai selama ini pengertian politikidentitas yang sering digaungkan para pembenci Anies itu justru terkesan ambigu dan tak jelas pengertiannya.

Baca Juga: Proyek Mangkrak Jalan Tembusan Pasar Minggu Dibenerin Lagi, Cebonger Ini Sindir Anies: Ini Era Gubernur Siapa Yah? 

Menurutnya, kesalahpahaman publik terkait pengertian politik identitas tersebut malah bisa merugikan pihak lain yang sebenarnya tak melakukan aksi politik identitas.

“Padahal identitas memang harus muncul, kan gak bisa kalau kita muncul tanpa identitas, saya kira definisi politik identitas ini gak jelas, sumir,” tuturnya.

Ia mengatakan jika definisi politik identitas harus disamaratakan persepsinya. Jika tidak, maka istilah tersebut akan merugikan pihak yang dituduh.

“Artinya kalau kita menggunakan istilah istilah yang digunakan di area publik ya perspektifnya harus sama dulu, kalau nggak ya ini jadi mainan terus,” ujarnya.

“Radikal, radikul, anti intoleran, pancasilais, padahal mereka yang korupsi,” tandasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan