Setelah Partai Demokrat mantap mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai rekan sekoalisi pengusung Anies Baswedan juga tak mau kalah.
Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher diusung PKS untuk mendampingi Anies Baswedan dalam ajang Pemilihan presiden 2024 (Pilpres) mendatang.
Berasal dari dua partai yang berbeda dengan usia yang cukup berselisih, menjadikan kedua kandidat Calon wakil presiden (Cawapres) itu juga memiliki bobot yang tentu tak sama.
Jika menyoal substansi, Aher disebut memiliki pengalaman yang jauh lebih matang dibandingkan dengan AHY.
Pengalaman itu, kata Refly, dilihat berdasarkan rekam jejaknya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Tak diragukan, Aher mengemban amanah untuk memimpin Jawa Barat selama dua periode. Periode pertama dimenangkannya pada 2008, sementara periode kedua pada Pilkada 2013 dan berpuncak di 2018.
Selain itu, lanjut Refly, Aher juga sempat mejeng sebagai dewan legislatif DKI Jakarta pada 1999 sebagai anggota DPRD.
“Pengalaman langsung di lapangan itu nggak bisa dibeli hanya dengan pengalaman yang singkat,” kata Refly melalui video yang tayang Senin (31/10/2022).
Menurutnya, pengalaman menjadi seorang gubernur bahkan jauh lebih rumit daripada menjadi seorang menteri dalam kabinet.
Hal itu lantaran pengalaman menjadi menteri bersifat sektoral. Sementara pengalaman seseorang menjadi gubernur dianggap lebih implementatif.
“Pengalaman menjadi gubernur itu kadang-kadang jauh lebih dashyat dibandingkan pengalaman menjadi menteri, menteri itu lebih pada policy, sektoral,” ucapnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024