Menu


Jaga Ketahanan Pangan, Ini Upaya Pemkot Surabaya Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Jaga Ketahanan Pangan, Ini Upaya Pemkot Surabaya Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Kredit Foto: Pemkot Surabaya

Konten Jatim, Surabaya -

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), terus berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian di tengah keterbatasan lahan. Langkah-langkah konkret telah diambil sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan dan ketersediaan bahan pokok di Kota Pahlawan.

Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pertama-tama, pihaknya memberikan dukungan kepada petani konvensional dengan memanfaatkan teknologi pertanian. DKPP menyediakan peminjaman alat dan mesin pertanian pra panen dan pasca panen, seperti Hand Tractor, Cultivator, Pompa Air, Rice Transplanter, Combine Harvester, dan Portable Rice Milling.

Dukungan lainnya mencakup pembagian sarana budidaya seperti benih, pupuk, mulsa, jaring, dan insektisida/fungisida. Selain itu, pendampingan budidaya dan kelembagaan kelompok tani (Poktan) oleh penyuluh pertanian juga menjadi bagian dari upaya DKPP.

Antiek menambahkan bahwa DKPP tidak hanya memberikan perhatian kepada petani konvensional, tetapi juga kepada para petani perkotaan. Pelatihan teknis budidaya dan pengembangan usaha bagi pemula maupun pembudidaya menjadi bentuk konkrit dari perhatian ini.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Meluncurkan Layanan Pembayaran Parkir Non Tunai dengan QRIS

"Kami juga membagikan sarana budidaya di lahan terbatas dengan teknik TASAPOT (Tanaman Sayur dalam Pot) dan Hidroponik," tambah Antiek.

Selain itu, DKPP Surabaya memberikan perhatian kepada masyarakat umum dengan memberikan bibit tanaman sayur, benih buah, dan Tanaman Obat Keluarga (Toga). Pengembangan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) serta pendampingan budidaya pertanian perkotaan juga menjadi fokus dalam upaya ini.

Pengembangan kapasitas penyuluh pertanian juga menjadi perhatian serius DKPP Surabaya. Para penyuluh pertanian mendapatkan pembekalan pengembangan kapasitas melalui Bimtek dan sertifikasi. Pelatihan teknis budidaya dan penanggulangan hama, serta pelatihan keterampilan khusus seperti teknik komunikasi efektif dan penggunaan media sosial, menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas SDM di bidang pertanian.

Antiek menjelaskan bahwa pada tahun 2023, DKPP Surabaya telah memberikan berbagai bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada para petani. Ini meliputi benih padi, benih unggul cabe rawit, benih tomat, benih melon, benih blewah, benih umbi bawang merah, pupuk organik, dan insektisida.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Sajikan 10 Ribu Porsi Makanan Gratis dalam Perayaan Cap Go Meh 2024 di Balai Kota

Produksi padi di Kota Surabaya pada tahun 2023 mencapai 7.150,97 ton gabah kering panen atau setara dengan 3.938,04 ton beras. Hasil produksi pertanian, terutama yang dikelola oleh keluarga miskin melalui program padat karya, dijual melalui pasar atau sentra pasar kuliner terdekat. Beberapa Poktan bahkan berhasil menjual langsung hasil pertanian kepada konsumen setelah mengolah gabah kering menjadi beras menggunakan mesin seleb atau rice milling yang dipinjamkan oleh DKPP.

Antiek menyebutkan bahwa saat ini ada 34 Poktan yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan Surabaya. Realisasi panen petani di Surabaya pada Januari 2024 mencapai 273,08 ton padi, serta sejumlah komoditas lain seperti cabe besar, cabe rawit, bawang merah, dan tomat.

"Ke depan, DKPP akan terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian di Surabaya dengan berbagai strategi dan program inovatif," pungkas Antiek, menandaskan komitmen DKPP untuk terus berkontribusi pada ketahanan pangan dan pertumbuhan sektor pertanian di Kota Surabaya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO