Menu


Emil Dardak Sebut Perguruan Tinggi Jadi Pendorong Kemajuan Ekonomi Syariah

Emil Dardak Sebut Perguruan Tinggi Jadi Pendorong Kemajuan Ekonomi Syariah

Kredit Foto: Humas Jatim

Konten Jatim, Surabaya -

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan bahwa Perguruan Tinggi saat ini diharapakan menjadi pendorong kemajuan ekonomi syariah di Jawa Timur.

"Perguruan tinggi yang memiliki mahasiswa dan jejaring yang luas diharapkan dapat menjadi pendorong kemajuan ekonomi syariah," ungkapnya saat menjadi pembicara Stadium Generale di Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kab. Tuban.

Emil mengatakan, menyiapkan generasi unggul harus dimulai dari penyiapan pendidikan tinggi guna menopang Jatim sebagai pusat ekonomi syariah di Indonesia.

Perguruan tinggi sebagai penggerak generasi muda yang memiliki jaringan luas harus segera membekali dirinya agar bisa menghasilkan berbagai keilmuan.

"Pendidikan tinggi harus menjadi ruang diskusi dalam berdialektika membahas berbagai perkembangan dan tantangan dunia saat ini terutama ekonomi syariah melalui pengembangan potensi ekonomi yang luas," ujarnya.

Tantangan ke depan, Wagub Emil menjelaskan, perguruan tinggi harus mampu mencetak lulusan yang siap melihat perspektif ekonomi global berbasis syariah.

"Lulusan harus menghadapi kondisi ekonomi dunia yang bisa berubah secara drastis. Baik itu, perang di penjuru dunia, krisis ekonomi dan lain sebagainya," tegasnya.

Sebagai Ketua Umum Pengurus Wilayah PW Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jatim pihaknya akan terus mendorong tumbunya sertifikasi halal di Jatim.

Keberadaan sertifikasi halal akan memberikan sekaligus mendukung, mengembangkan industri halal di Jawa Timur dan merealisasikan Kawasan Industri halal.

Lebih lanjut Emil ini menjelaskan bahwa ekonomi syariah, merupakan salah satu ekonomi yang berbasis luas. Prinsip ekonomi syariah harus berdasarkan aturan transaksi ekonomi yang tercantum di Al Qur’an sesuai ajaran Islam.

Bisnis syariah, dalam perkembangnya juga terus mengembangkan sektor bisnisnya. Bahkan, sudah masuk pada asuransi bisnis syariah berdasarkan prinsip prinsip ekonomi syariah yang ada.

Emil menyebut, dengan potensi dan jumlah masyarakat muslim dengan dukungan pondok pesantren terbanyak di Indonesia, Jatim menuju Regional Ekonomi Syariah Terbesar di Indonesia yang mengintegrasikan sektor keuangan dengan sektor riil berbasiskan ekonomi rakyat melalui Eko-tren.

"Kita harus menjadi produsen bukan hanya sebagai konsumen. Karena kita sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Inilah pangsa pasar menuju ekonomi syariah," sebutnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Teknologi Informasi IAINU Tuban Supriyanto mengatakan, IAINU berkomitmen akan menjadi kampus rujukan yang ada di Tuban.

Kampus ini sepenuhnya milik PBNU warga NU. Mulai aset bergerak maupun tidak bergerak adalah kepemilikan dari PBNU.

"Sudah sepatutnya bagi kami menjadikan IAINU menjadikan kampus ini sebagai kampusnya warga NU dam rujukan di Tuban," tegasnya.

Terkait ekonomi syariah, IAINU Tuban telah menerjunkan mahasiswa ditengah tengah masyarakat untuk mengabdikan ilmunya. Selain itu, pihak kampus juga membekali ilmu pengetahuan mahasiswa melalui penajaman mata kuliah hingga inkubasi bisnis yang diajarkan di Kampus.

"Kami optimis Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bisa dilaksanakan dan lebih masih jika gerakannya di suport oleh mahasiswa. Saya yakin MES di Tuban akan memberikan pemberdayaan bagi masyarakat khususnya warga Nahdliyin," tutupnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO