Menu


Emil Dardak: Jatim Punya Peran Jadi Lokomotif Perekonomian Nasional

Emil Dardak: Jatim Punya Peran Jadi Lokomotif Perekonomian Nasional

Kredit Foto: Instagram/Emil Dardak

Konten Jatim, Surabaya -

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, Provinsi Jawa Timur punya peran sebagai lokomotif perekonomian nasional karena menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia, yakni 14,60%.

Pernyataan tersebut disampaikannya, saat membuka kegiatan Rakor Pengembangan dan Penguatan Ekonomi Keuangan Syariah di Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Selasa (14/11/2023). 

“Pada triwulan III tahun 2023, pertumbuhan perekonomian tumbuh 1,79%, Jawa Timur menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,60%, dan terbesar kedua di Pulau Jawa sebesar 25,56% pertumbuhan ekonomi triwulan tertinggi di Pulau Jawa,” jelas Emil. 

Lebih lanjut, Emil menerangkan, berdasarkan data, ada tiga lapangan usaha yang menopang pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur. Yakni pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.

“Pertumbuhan dari tahun ke tahun atau year on year sektor pertanian 2,82%,” sebutnya.

Terkait industri pengolahan di Jawa Timur, Emil memaparkan, berdasarkan data Disperindag Jatim, jumlah industri di Jawa Timur ada 843.047 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 3.296.758 orang.  

“Lalu kita lihat manufaktur pertumbuhan industri pengolahan 4,07%, oke di atas inflasi tapi masih di bawah average -nya. Masih ada peluang untuk pengembangan industri manufaktur di daerah padat karya yang masih kompetitif,” terangnya. 

“Kemudian perdagangan, meskipun tumbuhnya besar 5,51%. Tapi tetap harus di drive, di situlah peran Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa Timur atau KDEKS Jatim agar dapat meningkatkan kewirausahaan bisnis berbasis syariah,” sambung Emil. 

Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengembangan jasa keuangan syariah, Emil mengatakan, saat ini Provinsi Jawa Timur didorong untuk memiliki Financial Technology (Fintech) syariah.

Fintech Syariah adalah bisnis berbasis teknologi dengan layanan keuangan inovatif atau produk yang menggunakan skema syariah, sebagai perantara antara peminjam atau pelaku usaha dengan investor atau Institusi Keuangan Syariah seperti Perbankan Syariah untuk mempromosikan keuangan yang bertanggung jawab, etis, dan memberikan peluang memengaruhi semua bentuk keuangan secara global. 

“Dengan bantuan dari OJK Jawa Timur insya Allah bisa, apalagi Pak Direktur Eksekutif KDEKS Jatim memberikan restunya, supaya Jawa Timur bisa punya Fintech Syariah,” kata Emil. 

Berikutnya keuangan sosial, Emil menuturkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, selama ini sudah mendorong dengan adanya zakat produktif.

“Ya bagaimana kepedulian masyarakat bisa disalurkan ke pelaku ekonomi kecil, karena penyangga ekonomi masyarakat pengentas kemiskinan itu dari situ,” tutur Emil. 

Diketahui, Rakor Pengembangan dan Penguatan Ekonomi Keuangan Syariah di Provinsi Jawa Timur ini diinisiasi oleh KDEKS Jatim.

Menurut Emil, rakor ini diadakan untuk menajamkan rencana dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah di Jawa Timur.

Selain Wagub Emil, rakor dihadiri pula oleh Plt. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Taufik Hidayat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, OJK, Direktur Eksekutif II KDEKS Jatim Abdul Mongid, segenap kepala OPD, seperti Kepala Bappeda, Biro Kesra, dan Biro Perekonomian, Sekjen OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin, serta perwakilan Kabupaten/kota di Jawa Timur.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO