Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pendapatan rumah tangga miskin di Jatim masih perlu ditingkatkan.
Karena itu, kata Khofifah, Dinas Sosial (Dinsos) Jatim memiliki program percepatan penurunan kemiskinan ekstrem, Kelompok Usaha Bersama (KUBE), bansos Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), pengembangan kewirausahaan bagi eks klien UPT, bantuan stimulan untuk klien UPT, dan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT).
"Kami juga menjalankan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin," ujar Gubernur Jatim.
Secara khusus, lanjut Khofifah, untuk program percepatan penurunan kemiskinan ekstrem, Dinsos Jatim telah menggelontorkan bantuan sebesar Rp1,5 juta untuk modal usaha kepada keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem. Pada 2023, bantuan ini diberikan kepada 15.374 PM di 15 kabupaten.
"Alhamdulillah program ini sudah menyasar lebih dari 15 ribu PM di 15 Kabupaten di Jawa Timur," katanya.
Sedangkan bansos KUBE diberikan kepada 1.111 PM se-Jatim. Masing-masing PM memperoleh bantuan sejumlah Rp3 juta untuk mengembangkan usahanya.
Sementara, bantuan WRSE diberikan untuk modal usaha. Tahun 2023, bantuan ini didistribusikan kepada 540 PM, masing-masing mendapatkan 3 juta.
Di tahun 2023, ungkap Khofifah, Dinsos Jatim juga memberikan bantuan kepada 100 orang eks klien UPT untuk pengembangan usaha. Setiap PM menerima bantuan sebesar Rp5 juta. Kemudian, ada pula bantuan stimulan usaha untuk klien UPT sebanyak 713 PM, di mana setiap PM mendapatkan bantuan sebesar Rp5 juta.
"Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin, melalui Dinsos Jatim kami juga menyasar eks klien UPT kami beri bantuan untuk pengembangan usaha, juga bantuan stimulan untuk klien UPT," tegasnya.
Sementara itu juga ada program BLT DBHCHT yang diberikan kepada buruh pabrik rokok lintas wilayah di Jatim. Di tahun 2023, bantuan ini disalurkan kepada 9.156 PM dan masing-masing PM menerima BLT sebesar Rp1,5 juta.
Selain itu untuk menurunkan angka kemiskinan di Jatim, Pemprov Jatim melakukan intervensi di daerah kantong kemiskinan melalui program percepatan penurunan kemiskinan ekstrem. Serta upaya mitigasi di wilayah rawan bencana dan tanggap darurat di daerah terdampak bencana.
"Saya sampaikan bahwa menyapa saudara-saudara kita yang tinggal di daerah rawan bencana juga akan berdampak, apalagi ketika terjadi bencana di daerah tersebut, maka upaya tanggap darurat dan mitigasi akan sangat membantu mereka," jelasnya.
Di sisi lain, lanjut Khofifah, untuk menyukseskan berbagai program berjalan sukses, pilar-pilar sosial juga aktif dilibatkan. Utamanya pelibatan Tagana secara masif untuk melakukan upaya mitigasi bencana kepada masyarakat.
"Kepada masyarakat terdampak bencana, Dinsos Jatim selalu men-support dengan mendirikan dapur umum dan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP)," kata dia.
Berbagai upaya tersebut pun membuahkan hasil, Khofifah menyampaikan, Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sangat signifikan bahkan di bawah rata-rata nasional. Kemiskinan ekstrem Jatim pada tahun 2021 sebesar 2,23 persen, Maret 2022 sebesar 1,8 persen, September 2022 sebesar 1,56 persen, dan Maret 2023 sebesar 0,82 persen.
Selain itu, berdasarkan data BPS persentase penduduk miskin di Jatim per Maret 2023 sebesar 10,35 persen, turun sebesar 0,14 persen poin terhadap September 2022 yaitu di angka 10,49 persen. Dan turun sebesar 0,03 persen poin dibandingkan Maret 2022 yaitu 10,38 persen.
“Ini berkat kerja keras kita semua, termasuk pilar-pilar sosial Jatim yang telah ikut serta bersama-sama menurunkan kemiskinan. Kerja keras pilar sosial telah menunjukkan hasil yang luar biasa, terima kasih kepada pilar-pilar sosial yang telah bekerja dengan luar biasa” tandasnya.
Tak berhenti di situ, lanjut Khofifah, guna mewujudkan bhakti ke-5 Nawa Bhakti Satya, yaitu Jatim Berkah, Pemprov Jatim melalui Dinsos Jatim memberikan bantuan permakanan kepada lembaga kesejahteraan sosial (LKS) yang menangani lanjut usia, anak, dan penyandang disabilitas. Di tahun 2023, Dinsos Jatim memberikan bantuan permakanan kepada 26 LKS anak, 7 LKS lanjut usia, dan 7 LKS penyandang disabilitas.
Selain itu, Pemprov Jatim juga memberikan perhatian kepada perintis kemerdekaan, janda perintis kemerdekaan, dan keluarga pahlawan nasional. Di tahun 2023, Khofifah memberikan tali asih sebesar Rp2,5 juta melalui rekening Bank Jatim, serta souvenir
Sementara untuk mewujudkan Jatim Harmoni sebagai bhakti ke-9 Nawa Bhakti Satya, diimplementasikan dengan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan pembentukan Karang Taruna Siaga Bencana Berbasis Budaya (Kancana Berdaya) untuk penanganan bencana.
Hingga 2023, telah terbentuk sebanyak 73 KSB yang tersebar di 32 kabupaten/kota se-Jatim. Sementara, Kancana Berdaya sejak 2019 sampai dengan 2023 telah terbentuk di 13 kabupaten rawan bencana.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO