Menu


Para UMKM di Mojokerto Terus Didorong untuk Naik Kelas

Para UMKM di Mojokerto Terus Didorong untuk Naik Kelas

Kredit Foto: Antara/Umarul Faruq

Konten Jatim, Surabaya -

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto terus berupaya untuk mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar usaha yang dimiliki naik kelas.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan akuntansi bisnis bagi para pelaku usaha jasa di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, berharap ilmu yang didapatkan selama pelatihan dapat bermanfaat dan berkembang pesat.

Karena dengan memahami akuntansi sejak dini pelaku usaha paham betul terkait akuntansi bisnis dalam penerapan pada usahanya agar dapat berkembang.

"Jika selama 2 hari ini panjenengan paham terkait materi yang diberikan, saya yakin pasti bermanfaat bagi usaha panjenengan," tutur wali kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut.

Ning Ita juga berharap pelaku usaha ke depannya diinisiasi oleh anak-anak muda Kota Mojokerto, khususnya dengan telah dibentuknya creative hub yaitu Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Rejoto dan Sentra IKM di Kedungsari.

"Kapabilitas anak-anak muda perlu di-upgrade dan mentalnya perlu dikuatkan lagi supaya memiliki daya saing kompetitif di masyarakat dan memiliki keunggulan secara personal," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya menyampaikan pelatihan ini khusus pelaku usaha di bidang jasa. Di antaranya seperti jasa desainer menjahit, penyediaan makanan, bahkan jasa memberikan les dan laundry.

“Sesuai dengan PDRB Kota Mojokerto selama ini yang terbesar adalah dari perdagangan dan jasa, sehingga pelaku jasa ini perlu kita sentuh yang mungkin selama ini pendampingan pada pelaku jasa kita anggap masih kurang, insyaallah dengan izin ibu wali kota kita sudah lakukan perencanaan dan tahun depan akan kita tingkatkan lagi pelatihan dan pendampingan kepada pelaku jasa yang ada di Kota Mojokerto," terang Ani.

Ani menambahkan para peserta mendapatkan materi tentang menghitung harga pokok produksi atau harga pokok jasa, bagaimana membuat laporan rugi laba, termasuk melakukan analisis biaya produksi sederhana dan diberi wawasan memisahkan dompet usaha dan rumah tangga.

Peserta juga mendapat pelatihan digital marketing sederhana seperti pembuatan WA Bisnis, Instagram bisnis serta bagaimana mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB).

Sebagai informasi hingga saat ini telah terdata sebanyak hampir tiga puluh ribu pelaku UMKM dan IKM yang mencapai 1000 jumlahnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan