Menu


Ramalan BPBD Ungkap Situasi yang Harus Diwaspadai Warga Pacitan

Ramalan BPBD Ungkap Situasi yang Harus Diwaspadai Warga Pacitan

Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman

Konten Jatim, Surabaya -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan baru-baru ini merilis peringatan kepada masyarakat.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Radite Surya Anggono mengatakan, rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut situasi terkini.

"Sesuai rilis BMKG terkait musim pancaroba untuk daerah Pacitan pada Dasarian II belum. Namun, untuk wilayah Ponorogo dan sekitarnya itu sudah mengalami peralihan musim," kata dia, dalam keterangannya.

Apalagi, tutur Surya, Dusun Krajan, Desa Ngromo, Kecamatan Nawangan telah mengalami fenomena hujan es pada 26 Oktober lalu.

Oleh karena itu, warga Pacitan diminta untuk mewaspadai terjadinya hujan es, mengingat kondisi puncak pancaroba.

Dua wilayah di Pacitan yang berpotensi terjadi hujan es, yakni Kecamatan Bandar dan Nawangan.

Pemicunya adalah adanya awan konvektif yang sangat tinggi. Awan Cumulonimbus terpantau terjadi pada siang hari sekitar pukul 13.20 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

"Kemudian, suhu puncak awan sangat rendah, pada citra satelit Himawari terlihat adanya pertumbuhan awan jenis CB yang cukup signifikan, pada citra satelit produk Enhanced terlihat suhu puncak awan mencapai -62 hingga 80 derajat celcius disekitar wilayah Kecamatan Nawangan, Pacitan," jelasnya.

Hujan es terjadi pada masa pancaroba karena atmosfer lokal yang labil sehingga uap air mudah terangkat ke atas.

Awan Cumulonimbus tumbuh begitu signifikan yang kemudian menimbulkan cuaca ekstrem, seperti hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada pada potensi cuaca ekstrem hingga akhir tahun.

"Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan mengikuti informasi terkini dari BMKG," pungkas Radite.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO