Menu


Waspada, Warga Jatim Perlu Ikuti Imbauan BMKG Soal Cuaca Ekstrem

Waspada, Warga Jatim Perlu Ikuti Imbauan BMKG Soal Cuaca Ekstrem

Kredit Foto: Pexels

Konten Jatim, Surabaya -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur dalam beberapa pekan ke depan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut, akan terjadi beberapa fenomena cuaca yang membuat adanya potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia.

"Kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia," kata dia, dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, salah satu fenomena yang terjadi di atmosfer ialah Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat.

Menurutnya, fenomena tersebut meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. MJO diprediksi akan terus aktif hingga periode dasarian I Desember 2023.

Selain MJO, BMKG juga memantau adanya fenomena gelombang Equatorial Rossby (ER) yang aktif di sebagian wilayah, terutama bagian tengah dan timur. Fenomena tersebut diperkirakan akan terjadi hingga periode akhir Dasarian III November 2023.

Sementara itu, di atas wilayah Laut China Selatan terjadi fenomena penguatan monsun Asia. Terpantau adanya aktivitas angin hingga lebih dari 25 knot (47 km/jam).

BMKG juga merekam adanya anomali positif suhu muka laut di wilayah Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi hingga tiga derajat Celcius menjadi sumber uap air dalam pembentukan awan hujan.

Berdasarkan fenomena tersebut, Guswanto mengimbau adanya potensi hujan sedang hingga lebat pada periode 25-27 November 2023 untuk wilayah Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara untuk periode 28 November-1 Desember 2023, yakni Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua.

Pihaknya meminta sejumlah pihak untuk mempersiapkan fenomena tersebut. Salah satunya dengan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.

"Kemudian melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan penebangan pohon yang tidak terkontrol, serta melakukan program penghijauan secara lebih masif," katanya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan