Menu


Khofifah Ucap Syukur Saat Belasan Ribu Meter Pipa Air Bersih Masyarakat Sekitar Bromo Diperbaiki

Khofifah Ucap Syukur Saat Belasan Ribu Meter Pipa Air Bersih Masyarakat Sekitar Bromo Diperbaiki

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Mada

Konten Jatim, Surabaya -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, perbaikan pipa saluran air bersih yang rusak akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Bromo awal September 2023 telah rampung.

Pipa telah dapat kembali menyalurkan air bersih kepada ribuan warga di empat desa di Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Probolinggo.

"Alhamdulillah, saat ini perbaikan pipa yang rusak terbakar saat terjadi kebakaran hutan di Gunung Bromo sudah selesai. Masyarakat di empat desa juga sudah bisa menikmati air bersih seperti dulu," kata Khofifah dalam ketedangannya.

Gubernur Jatim menyebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim telah memperbaiki pipa sepanjang 11.600 meter melintasi empat desa.

Desa itu meliputi Desa Ngadirejo sepanjang 1.600 meter, Desa Sapikerep 3.400 meter, Desa Ngadas 5.100 meter, dan Desa Wonokerto sepanjang 1.500 meter.

Dengan rampungnya perbaikan pipa air bersih ini, ribuan warga terdampak di empat desa juga bisa tersenyum lega.

Sedikitnya, 2.240 KK atau sekitar 6.472 jiwa yang tersebar di empat desa telah menerima manfaat dari perbaikan pipanisasi ini.

Jumlah itu meliputi, 450 KK atau sekitar 1.280 jiwa di Desa Ngadirejo, 1.026 KK (3.000 jiwa) di Desa Sapikerep, 530 KK (1.540 jiwa) di Desa Wonokerto dan sebanyak 234 KK atau sekitar 652 jiwa di Desa Ngadas.

Saat terjadi kebakaran hutan di kawasan Gunung Bromo, pipa yang berfungsi menyalurkan air bersih untuk warga dari berbagai sumber air itu rusak karena ikut terbakar.

Khofifah yang berkesempatan memimpin rapat penanganan dampak Karhutla Gunung Bromo di Kantor Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS) kala itu langsung meminta Tim BPBD Jatim dan Dinas PU SDA Jatim untuk memberikan bantuan penanganan pipanisasi yang rusak.

"Semoga kejadian kebakaran hutan di kawasan Gunung Bromo yang diakibatkan flare pengunjung itu tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang," harapnya.

Gubernur juga menjelaskan, upaya perbaikan pipa yang rusak itu tidak hanya dilakukan tim Pemprov Jatim saja. Namun juga melibatkan sejumlah relawan, masyarakat dan tokoh adat setempat.

Upaya pelibatan masyarakat itu, dinilainya sangat penting, mengingat beberapa desa yang terdampak Karhutla masih menjunjung kuat tradisi dan adat budaya setempat.

"Dengan pelibatan masyarakat dan tokoh adat setempat, semoga perbaikan pipanisasi ini bisa menguatkan rasa gotong royong dan upaya pelestarian lingkungan di kawasan Gunung Bromo," pungkas Khofifah.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024