“Saatnya PDIP melakukan reformasi partai dan bertransformasi dari partai keluarga menjadi demokratis, maju terus Pak Jokowi,” tulis akun @rez***.
“Sdh saatnya PDI-P regenerasi yg punya visioner & berintegritas. Bkn jaman nya mengandalkan nama besar org tua / kakeknya. Jk tdk mau ditinggalkan para simpatisan kritis. Saatnya yg moeda' utk memimpin & belajar utk jd penerus bangsa. Bkn yg sdh tua',ga th diri,” tulis akun @ras***.
“Sudah saatnya #TrahSoekarnoTamat karena tidak ada demokrasi di sn meski ada embel-embel Demokrasi, ketumnya bermental Kim Jong un,” tulis akun @gus***.
Sementara itu, naiknya Jokowi sebagai Ketua Umum PDIP dinilai sah-sah saja bagi sebagian orang karena anggapan bahwa PDIP bukanlah partai kerajaan. Dengan kata lain, siapa saja bisa menduduki posisi tersebut, tak terkecuali Joko Widodo.
Joko selaku relawan sendiri meyakini dengan naiknya Jokowi ke dalam posisi tersebut akan mempermudah Ganjar untuk maju sebagai bakal calon presiden (Capres).
Oleh karena itu, Joko memiliki dua misi penting saat ini, yakni menjadikan Jokowi sebagai Ketua Umum PDIP dan menjadikan Ganjar Pranowo sebagai Presiden pengganti Jokowi.
Yang setuju naikin tagar ini #TrahSoekarnoTamat silakan retweet!
— King Purwa (@BosPurwa) October 26, 2022
Cc @puanmaharani_ri @PDI_Perjuangan pic.twitter.com/Ue2q7xxLsO
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024