Potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun meter kubik per tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik per tahun.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), air tersebut sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar meter kubik per tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan, dan irigasi.
Nah, Jawa Timur menjadi salah satu wilayah yang sudah memanfaatkan potensi air yang cukup melimpah itu melalui bendungan.
Terdapat empat bendungan di Jawa Timur yang berfungsi sebagai penampungan air, pembangkit listrik, hingga tempat wisata.
Empat bendungan tersebut yaitu Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Bojonegoro, dan Bendungan Semantok di Nganjuk.
Berikut empat bendungan di Jawa Timur yang tidak hanya berfungsi menampung air, tetapi memiliki nilai wisata bagi masyarakat, seperti dilansir indonesia.go.id.
1. Bendungan Tugu
Bendungan Tugu berada di Kabupaten Trenggalek memiliki luas mencapai 41,8 hektare. Bendungan ini memiliki daya tampung air 12 juta meter kubik.
Bendungan atau waduk di perbatasan Trenggalek-Ponorogo ini berfungsi mengairi lebih dari 1.200 hektare daerah irigasi Ngasinan.
Selain itu, Bendungan Tugu memiliki fungsi lain sebagai instrumen pengendali banjir, sumber air baku 10 liter per detik, dan pembangkit listrik sebesar 0,4 megawatt.
Ia juga kerap menjadi tempat wisata bagi masyarakat karena tepat berdampingan dengan anjungan cerdas.
Pembangunan waduk di Trenggalek itu direncanakan sejak tahun 1984 melalui sejumlah studi. Namun groundbreaking baru dilakukan pada 2014 di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bendungan Tugu selesai dibangung pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2021.
2. Bendungan Bendo
Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo berkapasitas tampung 43,11 juta meter kubik. Bendungan dimanfaatkan untuk peningkatan layanan irigasi seluas 7.800 hektare di Kabupaten Ponorogo dan Madiun sebagai sentra pertanian Jawa Timur.
Selain sebagai layanan irigasi, manfaat lain Bendungan Bendo adalah sumber air baku sebesar 370 liter per detik, reduksi banjir dan pembangkit tenaga listrik sebesar 1,56 megawatt.
Bendungan setinggi 71 meter dengan tipe urugan ini membendung Sungai Keyang yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun --yang juga anak sungai Bengawan Solo.
Konstruksi dilakukan sejak 2013 oleh PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp1,06 triliun.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan