Menu


5 Adab Bercanda dalam Islam yang Wajib Dipatuhi Mukmin Taat!

5 Adab Bercanda dalam Islam yang Wajib Dipatuhi Mukmin Taat!

Kredit Foto: Freepik/Rawpixel

Tidak Menyinggung Aspek Agama dalam Bercanda

Dalam Agama Islam, terdapat larangan untuk tidak menggunakan aspek agama sebagai materi candaan. Bercanda yang meremehkan agama atau keyakinan seseorang dapat menyakiti perasaan dan melanggar prinsip penghormatan terhadap agama, sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S. At-Taubah ayat 65-66:

وَلَٮِٕنۡ سَاَلۡتَهُمۡ لَيَـقُوۡلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوۡضُ وَنَلۡعَبُ​ؕ قُلۡ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوۡلِهٖ كُنۡتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُوۡنَ‏ ٦٥ لَا تَعۡتَذِرُوۡا قَدۡ كَفَرۡتُمۡ بَعۡدَ اِيۡمَانِكُمۡ​ ؕ اِنۡ نَّـعۡفُ عَنۡ طَآٮِٕفَةٍ مِّنۡكُمۡ نُـعَذِّبۡ طَآٮِٕفَةً ۢ بِاَنَّهُمۡ كَانُوۡا مُجۡرِمِيۡنَ‏ ٦٦

Artinya: Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah, "Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tidak perlu kamu meminta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (selalu) berbuat dosa.

Baca Juga: Pengertian Maratibul Qadar: Definisi, Makna, dan Tingkatannya

Berbicara yang Benar dan Tidak Berbohong

Dalam adab bercanda, penting untuk tetap berbicara yang benar. Tidak boleh ada unsur kebohongan dalam candaan. Agama Islam melarang keras berbicara bohong, bahkan dalam bercanda.

Menjaga Adab dalam Tertawa dan Bercanda

Dalam referensi ketiga, diuraikan bahwa Islam mengajarkan pentingnya menjaga adab saat tertawa dan bercanda. Meskipun bercanda diperbolehkan, tidak boleh berlebihan dan melampaui batas. 

Tampilkan Semua Halaman