Lamongan menyimpan berbagai peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah Monumen Van Der Wijk. Monumen Van Der Wijck berada di kantor pelabuhan Brondong, Lamongan.
Monumen ini dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda dan awalnya difungsikan sebagai mercusuar. Pada bagian dinding Barat dan Timur monumen terdapat prasasti dalam ejaan tempo dulu.
Baca Juga: Cerita Kelam di Balik Monumen 1000 Km Anyer Panarukan
Tulisan pada prasasti itu adalah ungkapan terima kasih pemerintah Hindia Belanda kepada nelayan yang menyelamatkan korban dari musibah tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Mengutip laman Cagar Budaya dan Sejarah Jawa Timur, Kapal Van der Wijk adalah kapal uap milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) yang merupakan cikal bakal Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI).
Terdapat tiga kelas pada kapal ini yaitu kelas pertama dengan kapasitas 60 penumpang, kelas dua sebanyak 34 penumpang, dan geladak dengan daya tampung 999 penumpang.
Kapal Van Der Wijk dibuat oleh Maatschappij Fijenoord pada 1921. Berat kapal ini adalah tonase 2.596 ton dan memiliki lebar 13,5 meter.
Pelayaran terakhir kapal Van der Wijk berangkat dari Bali ke Semarang dengan singgah terlebih dahulu di Surabaya pada 20 Oktober 1936. Kapal ini kemudian tenggelam di perairan Lamongan, tepatnya 12 mil dari Pantai Grondong.
Saat tenggelam, kapal tersebut dinakhodai oleh B.C. Akkerman. Ia adalah nakhoda senior dengan pengalaman selama 25 tahun.
Tenggelamnya keseluruhan kapal hanya butuh enam menit. Proses evakuasi melibatkan banyak orang, dari nelayan, pilot pesawat terbang, hingga kapal Angkatan Laut Belanda.
Sebanyak 153 penumpang selamat, 58 penumpang tewas, dan 42 lainnya hilang menurut de Telegraaf pada 22 Oktober 1936. Meski demikian, banyak versi terkait jumlah penumpang kapal saat itu.
Ada catatan yang menyebut terdapat 250 orang yang ada di dalam kapal tersebut. Catatan lain menyebutkan jika jumlah penumpang pada saat itu 187 warga pribumi dan 39 warga Eropa.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024