Menu


Mengenal Nasi Ampok, Kuliner Khas Blitar yang Menggoyang Lidah

Mengenal Nasi Ampok, Kuliner Khas Blitar yang Menggoyang Lidah

Kredit Foto: Instagram/Milla Qisyah

Konten Jatim, Jakarta -

Apabila berkunjung ke suatu daerah, kurang lengkap rasanya apabila tidak mencicipi kuliner khas daerah tersebut.

Termasuk, apabila kamu berkesempatan singgah di Kabupaten Blitar, sempatkanlah untuk mencoba kuliner khas Kota Proklamator ini, salah satunya adalah nasi ampok.

Nasi ampok adalah kuliner khas Blitar yang terbuat dari jagung. Proses pengolahan jagungnya ini sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Mencicipi Kelezatan Nasi Serpang, Kuliner Khas Bangkalan Madura yang Kaya Akan Lauk Pauk

Adapun jagung yang digunakan untuk membuat nasi ampok adalah jagung yang sudah tua atau biasa disebut dengan jagung pipil.

Untuk penyajiannya, nasi ampok ini disajikan mirip-mirip seperti nasi putih pada umumnya. Nasi ampok disajikan bersama lauk-pauk seperti ikan asin, sayuran, serta olahan lauk lainnya.

Untuk yang ingin mencicipi kuliner nasi ampok ini, kamu bisa menjumpai makanan ini di sekitar alun-alun Blitar. Nasi ampok biasanya dijual di pasar tradisional atau tempat-tempat tertentu saja.

Harga untuk satu porsi nasi ampok pun terbilang sangat terjangkau, yakni sekitar Rp5,000.

Cara Memasak Nasi Ampok

Sebelum memasak nasi ampok, kamu harus menyiapkan bahan-bahannya dahulu. Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat nasi ampok di antaranya yakni:

Bahan dasar nasi yaitu: 100 gram nasi jagung Sakura, 300 gram beras putih dicuci sampai bersih, dan 750 ml air bersih.
Sementara untuk lauk pelengkapnya yakni: ikan asing goreng dan urap sayur.

Untuk membuat nasi ampok, pertama, jagung pilihan dihaluskan atau dihancurkan menggunakan mesin sampai menjadi butiran kecil-kecil yang dinamakan beras jagung.

Kedua, kemudian jagung tersebut dicuci hingga bersih, sampai tidak ada kotoran sama sekali.

Ketiga, apabila sudah bersih, butiran jagung tersebut direndam selama kurang lebih 10 sampai 12 jam, yaitu mulai pukul 15.00-03.00 (mulai jam 3 sore hingga jam 3 malam). Rendaman butiran jagung waktu malam memberikan hasil lebih enak dibandingkan rendaman pada waktu pagi atau siang hari, karena udara malam yang dingin dapat lebih menggemburkan tekstur jagung yang tadinya keras menjadi empuk.

Keempat, beras jagung dicuci lagi sampai bersih sampai sisa-sisa kotoran pada cucian yang pertama menjadi bersih total.

Kelima, setelah bersih, jagung dihaluskan menjadi tepung jagung yang nantinya menjadi nasi jagung instan.

Keenam, setelah itu tepung jagung dicampur dengan air agar tepung jagung tidak menggumpal atau menyebar, sehingga proses masak menjadi sempurna. Setelah dirasa tidak menggumpal, tepung jagung dimasak sampai matang.

Ketujuh, setelah proses masak selesai, tepung jagung dipisah-pisahkan lagi agar tidak menggumpal. Pada proses inilah tepung jagang sudah matang dan menjadi nasi jagung. Ini sudah bisa dinikmati seperti makanan pada umumnya.

Baca Juga: Soto Mata Sapi, Kuliner Ekstrem Khas Bangkalan Madura dengan Rasa Kenyal dan Gurih yang Memikat Lidah

Kedelapan, untuk menjadikan nasi jagung instan agar bisa dinikmati dalam jangka panjang, nasi jagung ini dijemur dengan sampai benar-benar kering. Hal dimaksudkan agar nasi jagung instan bisa bertahan lama.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan