Pertanyaan tentang kehidupan memang seakan sulit untuk dijawab. Sesederhana bagaimana bisa alam semesta terbentuk sampai tubuh manusia yang kompleks, semuanya memiliki kompleksitasnya tersendiri.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut memang bisa dijawab secara ilmiah dan saintifik. Namun, jika kembali ke Agama Islam, bisa dikatakan itu semua ada berkat kuasa Allah SWT sebagai Sosok Pencipta Alam Semesta yang tiada banding.
Ini semua merupakan takdir Allah SWT. Memangnya, apa sebenarnya pengertian takdir dalam Agama Islam? Berikut penjelasan dan maknanya merangkum informasi dari Jurnal Studi Al-Qur’an pada Kamis (24/8/2023).
Baca Juga: Pengertian Qada dalam Islam: Etimologi, Terminologi, dan Kepentingannya
Pengertian Takdir
Takdir adalah sebuah konsep penting dalam Agama Islam, mengandung makna mendalam yang menghubungkan kehendak Allah SWT dengan perjalanan hidup manusia. Kata "takdir" berasal dari akar kata "qadara," yang mencerminkan pengukuran dan penetapan kadar atau ukuran tertentu.
Ada juga "taqdīr," yang berarti Allah SWT telah menakdirkan atau menentukan sesuatu. Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, "takdir" diartikan sebagai ketentuan atau ketetapan Allah yang sudah ditetapkan sejak zaman azali.
Dalam Agama Islam, dipercayai bahwa Allah SWT telah menetapkan takdir setiap makhluk-Nya, mengarahkan mereka ke jalan yang telah ditentukan. Takdir melibatkan segala hal yang terjadi di alam semesta ini.
Segala peristiwa baik buruk, baik yang telah terjadi, sedang terjadi, atau akan terjadi, semuanya telah ditetapkan oleh Allah. Meskipun takdir telah ditetapkan, manusia diberi kebebasan berusaha dengan sungguh-sungguh. Allah menentukan, sementara manusia berupaya.
Makna dari Keberadaan Takdir
Takdir mengajarkan manusia untuk menggabungkan dua dimensi pemahaman. Pertama, dimensi ketuhanan, yang mengingatkan manusia bahwa Allah Maha Kuasa dan menciptakan segala sesuatu termasuk takdir.
Kedua, dimensi kemanusiaan, di mana manusia diarahkan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh mencapai tujuan hidupnya. Namun, karena manusia lemah dan tak tahu akan takdirnya, usaha manusia tidak selalu sesuai dengan hasil yang diinginkan.
Baca Juga: Pengertian Qadar dalam Islam: Etimologi, Terminologi, dan Kepentingannya
Kesadaran akan takdir ini memandu manusia untuk taat pada perintah Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits. Kesimpulannya, takdir dalam Islam mencerminkan pengetahuan dan kekuasaan Allah yang mencakup segala hal.
Meskipun takdir telah ditetapkan, manusia tetap memiliki tanggung jawab untuk berusaha dan berdoa. Konsep ini mengajarkan bahwa keberhasilan manusia adalah hasil dari usaha dan rencana, sekaligus bentuk kehendak Ilahi yang telah ditentukan sejak awal.