Dalam hidup, terkadang ada pertanyaan mengenai takdir seseorang. Sebagian dilahirkan berkecukupan, sebagian lahir dengan situasi yang kurang baik. Ada yang pintar, namun ada juga yang kurang cerdas. Ada orang yang nasibnya terlihat baik, namun ada juga yang nampak punya nasib buruk.
Itu semua adalah bagian dari kehidupan. Dalam Agama Islam, Allah SWT sudah menentukan nasib setiap orang bahkan sebelum mereka lahir. Orang-orang akan mengikuti “skrip” yang sudah Allah SWT tentukan untuk mereka.
Istilah ini dikenal juga dengan sebutan qada. Berikut pengertian lebih lengkap soal qada, merangkum informasi dari jurnal Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin pada Selasa (22/8/2023).
Baca Juga: Apa Itu Qada? ‘Takdir’ yang Masih Bisa Diubah dengan Usaha
Pengertian Qada
Dijelaskan bahwa qada memiliki beberapa arti dalam bahasa, termasuk hukum, kepastian, perintah, dan penciptaan makhluk hidup.
Namun, dalam istilah Agama Islam, qada adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT yang telah ditetapkan sejak zaman azali mengenai segala aspek makhluk-Nya, sesuai dengan kehendak-Nya. Ini mencakup baik dan buruk, hidup dan mati, dan hal-hal lainnya.
Lebih dari itu, disebutkan juga bahwa qada adalah ketetapan Allah SWT yang tercatat di Lauh al-Mahfuz sejak zaman azali. Ini adalah ketetapan yang sesuai dengan iradah-Nya dan berlaku untuk seluruh makhluk dan alam semesta.
Ketika istilah qada dan qadar digabungkan, akan terlihat perbedaan antara keduanya, yang mencerminkan kompleksitas Bahasa Arab. Namun, keduanya memuat makna yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan.
Bisa disimpulkan kalau qada adalah ketetapan, ketetapan, dan keputusan Allah SWT atas segala sesuatu yang berkaitan dengan iradah-Nya. Ini mencakup baik dan buruk, kehidupan dan kematian. Qada adalah rencana Allah SWT sejak zaman azali.