Menu


Sejarah Monumen Kapal Selam Surabaya, Saksi Perjuangan Indonesia dalam Pertempuran Laut Aru

Sejarah Monumen Kapal Selam Surabaya, Saksi Perjuangan Indonesia dalam Pertempuran Laut Aru

Kredit Foto: Wikimedia Commons/Midori

para purnawirawan prajurit kapal selam kemudian mengajukan agar KRI Pasopati 410 dijadikan monumen sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.

Hingga akhirnya pada 20 Juni 1998, KRI Pasopati 410 berhasil dibawa ke darat untuk dijadikan sebagai monumen. Tidak mudah, karena kapal selam harus dipotong menjadi 16 bagian.

Setelah itu, kapal selam dirakit kembali dan menjadi monumen bersejarah di Surabaya yang kini dikenal sebagai Monkasel. 

Bukan sekadar monumen yang hanya dilihat dari luar, pengunjung bisa masuk ke dalam kapal. Pengunjung bisa melihat ruang haluan torpedo, kamar mesin listrik, ruang komandan, hingga ruang awak kapal.

Untuk masuk ke Monkasel, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp15.000. Jika ingin menikmati fasilitas lainnya seperti kolam renang, pengunjung dikenakan biaya lagi. Jam buka Monkasel adalah 08.00–21.00. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman