Menu


Kisah Hidup Patih Gajah Mada (Bag. 2): Sumpah Palapa yang Tersohor

Kisah Hidup Patih Gajah Mada (Bag. 2): Sumpah Palapa yang Tersohor

Kredit Foto: YouTube/Sarkub Channel

(Dalam bahasa Indonesia: "Saya Gajah Mada, Patih Amangkubumi, bersumpah tidak akan menikmati 'palapa' sebelum berhasil menaklukkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompu, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik.")

Sumpah ini menunjukkan tekad Gajah Mada untuk mengukir prestasi gemilang bagi kerajaan. Namun, reaksi terhadap sumpah ini tidak selalu positif. Para petinggi seperti Ra Kembar, Ra Banyak, Jabung Tarewes, dan Lembu Peteng menanggapinya dengan skeptis. Gajah Mada merasa marah dan terhina karena ditertawakan.

Baca Juga: Kisah Kerajaan Majapahit (Bag. 4): 7 Peninggalan Kerajaan Majapahit

Gajah Mada, bagaimanapun, menjalankan tugasnya dengan tekun. Dengan bantuan Laksamana Nala, ia memulai kampanye penaklukan melalui laut ke wilayah-wilayah seperti Swarnnabhumi (Sumatra), Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, Bali, Lombok, Kalimantan, dan banyak lagi. 

Dalam kurun waktu 21 tahun, Gajah Mada berhasil memenuhi sumpahnya dengan menguasai banyak wilayah. Tidak dapat disangkal bahwa ekspansi ini mengangkat kebesaran Majapahit. 

Baca Juga: Kisah Kerajaan Majapahit (Bag. 5): 6 Tokoh Berpengaruh Kerajaan Majapahit

Kota-kota berkembang pesat, istana penuh dengan kekayaan, dan kerajaan menjadi kekuatan besar yang dihormati. Namun, tidak semua wilayah dapat dikuasai, seperti Pulau Madura dan Kerajaan Sunda, karena keterkaitan sejarah tertentu.

Pengaruh Gajah Mada semakin kuat, melampaui bahkan pengaruh Raja Hayam Wuruk dan SaptaPrabhu. Perjuangan dan tekadnya untuk mengabdi kepada kerajaan dan memuliakan Majapahit tetap dikenang hingga saat ini. Sumpah Palapa, yang semula mungkin dianggap kontroversial, akhirnya menjadi simbol keberhasilan dan semangat dalam menggapai tujuan besar.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman