Apabila berkunjung ke suatu daerah, usahakan untuk menyempatkan mencoba makanan dan minuman khas yang ada di daerah tersebut.
Wisata kuliner akan memberikan pengalaman baru untuk kita dalam mengeksplorasi budaya dan rasa dari suatu daerah.
Lewat kuliner, kamu bisa merasakan keunikan makanan khas berbagai daerah, menyicipi cita rasa lokal, serta mengenal lebih mendalam mengenai sejarah dan kebiasaan masyarakat setempat.
Berbicara soal wisata kuliner, apabila berkunjung ke Kota Surabaya, jangan lupa untuk menyicipi makanan khas yang ada di sana, yakni tahu tek.
Baca Juga: Mengenal Cake, Hidangan Khas Saat Hajatan di Sumenep
Tahu tek merupakan salah satu kuliner khas Kota Surabaya.
Kuliner tahu tek terdiri dari perpaduan tahu goreng setengah matang dan lontong yang dipotong kecil-kecil. Lalu, ditambah juga dengan kentang goreng, tauge, irisan ketimun yang dipotong kecil-panjang (seperti acar), dan siraman bumbu petis, serta ditaburkan kerupuk udang.
Mengutip dari situs indonesiakaya.com, ternyata ada alasan mengapa kuliner ini dinamakan tahu tek.
Dahulu para penjualnya menggunakan gunting untuk memotong tahu dan lontong. Saat memotong, gunting tersebut sengaja dibunyikan terus oleh penjual meskipun bahan makanan sudah habis dipotong dan membuatnya terdengar bunyi tek..tek..tek..
Itulah awal mula penamaan kuliner ini disebut tahu tek. Dan hingga saat ini, makanan ini masih bisa dengan mudah ditemui di sudut-sudut jalan sekitar Kota Surabaya. Umumnya, orang yang membeli tahu tek adalah warga asli Surabaya.
Variasi lain dari tahu tek yakni menggunakan tahu yang dicelup kocokan telur sebelum digoreng, yang dikenal dengan sebutan tahu telor.
Hidangan ini cocok disantap untuk makan siang dan makan malam, karena porsinya yang cukup banyak sehingga mengenyangkan.
Harganya tahu tek ini sendiri juga sangat terjangkau, untuk satu porsinya, kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp12,000.
Baca Juga: Klepon Bulang, Jajanan Tradisional Khas Sidoarjo yang Kenyal
Adapun cara penyajian tahu tek adalah dengan cara tahu goreng disajikan bersama lontong yang sudah dipotong kecil-kecil, sedikit tauge, irisan timun dan siraman bumbu petis, lalu ditaburi kerupuk di atasnya.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Winarto Setyadharma (@sbykulinerinfo)
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO