Menu


5 Monumen Zaman Kemerdekaan di Jawa Timur untuk Mengenang Jasa Pahlawan

5 Monumen Zaman Kemerdekaan di Jawa Timur untuk Mengenang Jasa Pahlawan

Kredit Foto: Wikimedia Commons

3. Monumen Gerbong Maut di Bondowoso

Untuk mengenang Tragedi Gerbong Maut yang menewaskan puluhan pejuang di masa lampau, Pemerintah Kabupaten Bondowoso membangun Monumen Gerbong Maut yang diletakkan tepat di depan alun-alun Kabupaten Bondowoso.

Monumen yang dipajang adalah replika gerbong GR 10152, menggambarkan perjuangan tawanan pada kala itu untuk berjuang dalam melawan Agresi Militer Belanda. Namun Gerbong GR 10152 yang asli masih tersimpan di Museum Brawijaya di Malang.  

Hal ini sebagai bukti bahwa perjuangan masyarakat Bondowoso dalam melawan penjajah sangat menginspirasi.

Baca Juga: Kilas Balik 2 Pertempuran Besar Pasca Kemerdekaan di Jawa Timur

4. Monumen Peniwen Affair di Malang

Tragedi “Peniwen Affair” adalah sebuah catatan sejarah Palang Merah di Malang yang kini diabadikan dalam sebuah monumen. Benda bersejarah ini merupakan satu dari dua monumen Palang Merah yang diakui secara internasional.

Peristiwa ini menewaskan beberapa anak sekolah yang saat itu menjadi relawan dari Palang Merah Remaja (PMR). Tindakan keji tersebut buntut dari kekejaman Belanda yang saat itu tengah membombardir Desa Peniwen, Malang, dengan peluru dan meriam.

Untuk mengenang kejadian itu, Bupati Malang, Edy Slamet bersama warga dan Palang Merah Indonesia mendirikan sebuah monumen yang dinamakan Monumen Peniwen Affair. Mereka yang meninggal dalam tragedi tersebut kini dimakamkan tepat di depan monumen.

Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78

5. Monumen Soerjo di Ngawi

Monumen Soerjo adalah sebuah monumen dan lokasi wisata di Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Monumen ini dibangun sebagai tanda hormat masyarakat Kabupaten Ngawi pada ubernur pertama Jawa Timur, RMT. Ario Soerjo.

Perlu diketahui bahwa Gubernur Soerjo meninggal akibat adanya insiden pembunuhan pada tahun 1948. Ia menjadi salah satu target penculikan oknum Partai Komunis Indonesia (PKI) dan dibunuh dengan sadis di tengah Hutan Banjarbanggi, Kedunggalar. 

Monumen Soerjo sendiri diresmikan pada 28 Oktober 1975 oleh Pangdam VIII/Brawijaya, Mayjen TNI Witarmin.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman