Namun, Nagarakretagama menawarkan perspektif yang berbeda dengan menyebutkan pendiri Tumapel sebagai "Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra". Di sisi lain, prasasti Mula Malurung mengungkapkan pendirian Tumapel oleh "Rajasa" yang dijuluki "Batara Siwa", yang kemungkinan adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa.
Sementara itu, Pararaton juga mengindikasikan bahwa Ken Arok telah menggunakan julukan "Batara Siwa" sebelumnya. Wisnuwardhana, tokoh penting selanjutnya dalam sejarah, mengangkat putranya, Kertanegara, sebagai yuwaraja dan mengubah nama ibu kota menjadi Singasari pada tahun 1253.
Singasari, yang awalnya hanya merupakan nama ibu kota, menjadi lebih terkenal daripada Tumapel. Inilah yang kemudian membuat Kerajaan Tumapel lebih dikenal dengan nama Kerajaan Singasari.
Baca Juga: Kisah Kerajaan Majapahit (Bag. 6): Wilayah Kekuasaan Kerajaan Majapahit
Dalam penelusuran sejarah, beberapa versi menunjukkan perbedaan dalam hal tokoh dan peristiwa. Meskipun begitu, satu hal yang pasti adalah bahwa Kerajaan Singasari memiliki warisan bersejarah yang kaya dan mewakili masa kejayaan kerajaan Hindu-Budha di Jawa Timur.
Mengacu ke sejumlah catatan sejarah, nama-nama seperti Ken Arok, Ken Dedes, Wisnuwardhana, dan Kertanegara selalu muncul sebagai pahlawan dan pemimpin penting dalam perjalanan panjang ini.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO