Menu


Mengenal Kebaya Rancongan, Kebaya Bermotif Indah Khas Jawa Timur

Mengenal Kebaya Rancongan, Kebaya Bermotif Indah Khas Jawa Timur

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Depok -

Baju adat memiliki daya tarik tersendiri dalam memperlihatkan keunikan dan keindahan suatu budaya. Beruntungnya, di Indonesia, terdapat banyak sekali pakaian adat yang unik dan menarik, terletak di berbagai belahan Tanah Air.

Di Jawa Tengah dan Jawa Timur misalnya, di mana kebaya menjadi salah satu pakaian adat yang paling terkemuka. Kebaya sendiri memiliki beragam varian tergantung daerah dan produsennya, menjadikan busana ini kaya akan tradisi.

Salah satu contoh varian kebaya di Indonesia adalah, Kebaya Rancongan, sebuah busana tradisional khas Jawa Timur yang menggoda mata dengan keanggunannya.

Baca Juga: Pesona Bukit Arosbaya, Bekas Tambang Kapur yang Jadi Objek Wisata Instagrammable di Madura

Kebaya Rancongan

Mengutip situs Rumah.com dan beberapa sumber lain pada Kamis (10/8/2023), Kebaya Rancongan merupakan pakaian adat yang sangat identik dengan Suku Madura di Jawa Timur. Pakaian ini telah menjadi bagian integral dari identitas budaya masyarakat Madura.

Kebaya Rancongan sering kali dipakai oleh wanita-wanita Madura pada berbagai kesempatan penting seperti pernikahan, upacara adat, dan acara sosial lainnya. Kebaya Rancongan memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya berbeda dari kebaya tradisional dari daerah lain.

Salah satu ciri khas utama dari Kebaya Rancongan adalah motifnya yang sederhana namun elegan. Kebaya ini sering kali terbuat dari kain tipis yang menerawang, mirip dengan brokat, memberikan sentuhan anggun dan mewah pada pakaian tersebut. 

Baca Juga: Mengenal Lorjuk, Kuliner Kerang Unik yang Hanya Ada di Madura

Motif yang umum digunakan antara lain Lasem, Strojan, dan Tabiruan, menciptakan variasi yang menarik dalam desain kebaya ini. Salah satu aspek penting dalam pakaian tradisional adalah paduan antara atasan dan bawahan. 

Bagi wanita Madura, Kebaya Rancongan seringkali dipadukan dengan kain batik bermotif Lasem, Strojan, atau Tabiruan sebagai bawahannya. Paduan ini menciptakan harmoni warna dan motif yang memukau, menggambarkan keselarasan antara tradisi dan keindahan.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman