Dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengumpamakan kepercayaan orang-orang musyrik terhadap berhala-berhala mereka dengan kepercayaan laba-laba terhadap sarangnya. Allah SWT menekankan bahwa berhala-berhala itu tidak memiliki kekuatan sejati, seperti laba-laba yang sarangnya bisa hancur oleh angin atau barang kecil.
Pernyataan di atas menunjukkan kebesaran dan keesaan Allah SWT dan berasal dari Q.S. Al-Ankabut Ayat 41 yang berbunyi sebagai berikut:
Baca Juga: Pengertian Durhaka dalam Agama Islam: Etimologi, Hukum dan Jenisnya
مَثَلُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِۚ اِتَّخَذَتْ بَيْتًاۗ وَاِنَّ اَوْهَنَ الْبُيُوْتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوْتِۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui.