Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali bertemu baik dengan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.
Atas sikap Jokowi tersebut, orang nomor satu di Indonesia ini dianggap menjalankan politik dua kaki. Masing-masing pihak mengklaim mendapat endorse dari Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Akrab dengan Ganjar dan Prabowo, Fahri Hamzah: Beliau Ingin Akhiri Pembelahan
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memiliki pandangan berbeda terkait sikap Jokowi tersebut. Fahri menyebut bahwa ia percaya Jokowi sebagai sosok yang memimpin Indonesia selama dua periode, memiliki dominan ide-ide besar.
Salah satu pikiran besarnya adalah terkait warisannya nanti setelah melepas jabatannya sebagai presiden. Tidak dipungkiri banyak program-program besar yang sudah dilakukan pemerintahan Jokowi.
"Faktanya Jokowi melakukan hal-hal yang belum dituntaskan presiden sebelumnya, infrastruktur, macam-macam, monumen besar seperti kereta api cepat termasuk salah satu yang berani adalah ibu kota baru. Jadi dalam pikiran Jokowi ada legacy selain rekonsiliasi," ujar Fahri, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Selasa (24/7/2023).
Fahri sebelumnya juga menilai bahwa kedekatan Jokowi dengan Ganjar dan Prabowo untuk mengakhiri pembelahan yang terjadi saat ini. Pemilu yang Jokowi ikuti, baik Pilkada DKI 2012 maupun Pilpres 2014 dan 2019, menurut Fahri menghasilkan pembelahan luar biasa saat ini di tengah masyarakat.
Sikap Jokowi saat ini menunjukkan bahwa dia ingin menyatukan kembali masyarakat yang terbelah meskipun ke depannya nanti ada perbedaan dalam memilih.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024