Pokok bahasan dalam pertemuan antara Prabowo dan Budiman itu adalah soal pentingnya kaum nasionalis bersatu. Menurut Budiman, persatuan kaum nasionalis dibutuhkan untuk menjaga dan memajukan Indonesia pasca-2024 di tengah guncangan global akibat perang Rusia versus Ukraina.
"Rugi Indonesia kalau kaum nasionalis tidak saling mendukung," ujarnya.
Prabowo merupakan calon presiden dari Partai Gerindra untuk Pilpres 2024. Sedangkan partainya Budiman, PDIP, mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Kedua partai tersebut selama ini dikategorikan sebagai partai nasionalis.
Baca Juga: Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko Kunjungi Kediaman Prabowo untuk Berdiskusi
Budiman mengklaim dirinya sengaja mengambil peran sebagai sosok yang berupaya mencairkan hubungan antara kelompok-kelompok nasionalis.
"Saya mewakafkan diri untuk mencairkan, agar kaum nasionalis bisa meneruskan apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi dengan segala konsekuensinya," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Budiman menegaskan, pertemuannya dengan Prabowo bukan mewakili PDIP, tapi atas nama pribadi.
Kendati begitu, dia mengaku akan menyampaikan hasil pertemuan ini kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Prabowo mengapresiasi pandangan Budiman dan mengakui punya banyak pemikiran sama. Termasuk pemikiran Budiman soal persatuan penting untuk memastikan kapal besar bernama Indonesia bisa terus melaju.
Baca Juga: Pengamat Nilai Airlangga Bisa Jadi Penentu Kemenangan jika Berpasangan dengan Ganjar atau Prabowo
"Jadi itu yang saya hargai, kita banyak pemikiran yang bersama, dan kita bertekad untuk menjalin hubungan ini terus-menerus, komunikasi terus-menerus," kata Prabowo.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO