"Karena bangsa-bangsa yang tidak merdeka, yang terbelenggu oleh kekuatan kolonial, kekuatan yang menguasai, kekuatan yang menindas, pasti di situ tidak ada keadilan. Pasti keadilan di situ roboh, runtuh, terjerembab, dan terjerembabnya asas keadilan itu. Artinya juga di situ tidak hadir nilai-nilai dasar kemanusiaan," tambahnya.
Karenanya dia menganggap Tugu Monas yang menjulang tinggi di pusat Jakarta adalah kenangan.
"Ingatan, dan memori, termasuk harapan bagaimana nilai-nilai dasar direproduksi terus menjadi nilai-nilai patriotisme. Bagi anak-anak muda, ini bisa menjadi latar perjuangan batin kita semua bahwa kita semua dituntut untuk setia menjadi patriot-patriot Indonesia, patriot-partriot bangsa, patriot-patriot masa depan nusantara yang lebih baik, dan itu mahkotanya adalah keadilan," pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO