Menu


Pengertian Ulul Azmi dalam Agama Islam, Makna dan Dalil-Dalilnya

Pengertian Ulul Azmi dalam Agama Islam, Makna dan Dalil-Dalilnya

Kredit Foto: iStock/MGStudyo

Konten Jatim, Depok -

Sejatinya, terdapat ratusan nabi dan puluhan rasul yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Namun, mayoritas Muslim “hanya” diwajibkan untuk mengetahui 25 rasul yang tertulis dalam Al-Qur’an dan patut diteladani keimanannya.

Dan dari 25 rasul tersebut, ada beberapa rasul yang memiliki keistimewaannya tersendiri sehingga mereka bisa dikatakan perlu mendapat kredit khusus atas usaha mereka dalam menyebarkan ajaran Agama Islam kepada orang-orang lain.

Istilah rasul yang mendapatkan keistimewaan ini disebut juga dengan sebutan “ulul azmi”. Berikut pengertian ulul azmi, mencakup makna, daftar nabi yang masuk ke dalamnya dan beberapa dalil yang memperkuat pernyataan tersebut, dikutip dari situs Universitas An-Nur Lampung pada Selasa (11/7/2023).

Baca Juga: Pengertian Ahlus Shuffah, Sahabat Nabi yang Cinta Pendidikan dan Ibadah

Pengertian Ulul Azmi

Dalam bahasa Indonesia, "ulul azmi" mengacu pada sebuah istilah Bahasa Arab yang secara harfiah berarti "orang-orang yang memiliki keteguhan hati." Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada lima rasul dalam agama Islam yang diberikan keteguhan hati dan ketabahan yang luar biasa dalam menyampaikan risalah Allah SWT. 

"Ulul azmi" adalah mereka yang diberikan misi khusus oleh Allah dan dihadapkan pada tantangan yang besar dalam menyampaikan wahyu dan menegakkan kebenaran. 

Mereka dianggap memiliki keteguhan hati yang luar biasa, ketabahan, kesabaran, dan keyakinan yang kuat dalam menghadapi rintangan dan penolakan yang mereka hadapi dalam menjalankan tugas mereka sebagai utusan Allah.

Baca Juga: Apa Itu Wahyu dalam Agama Islam? Begini Penjelasannya

Istilah "ulul azmi" sering digunakan dalam konteks pujian dan penghormatan terhadap kelima nabi tersebut. Mereka dianggap sebagai teladan yang harus diikuti dalam keberanian, keteguhan hati, kesabaran, dan kepatuhan terhadap perintah Allah SWT.

Dalam Agama Islam, terdapat setidaknya lima rasul yang diberikan titel “ulul azmi”. Mereka semua memiliki keistimewaan tersendiri dan patut diberikan pujian karena hal-hal yang sudah disebutkan tadi. Lima rasul yang dimaksud yaitu Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW.

Untuk mempermudah mengingat, kelima rasul ini disingkat sebagai “Nimim”. Tanpa mengecilkan usaha rasul lain, mereka merupakan rasul yang bisa dikatakan melewati tantangan terbesar dalam menyebarkan Agama Islam.

Selain itu, mereka semua memiliki mukjizatnya tersendiri seperti Nabi Ibrahim yang mampu bertahan di tengah api panas, Nabi Musa yang mampu membelah lautan dan Nabi Isa dengan beberapa mukjizat seperti menolong orang lapar dan membuat burung dari tanah liat.

Baca Juga: Bagaimana Cara Allah Menurunkan Wahyu Kepada Nabi dan Rasul-Nya?

Dalil Tentang Ulul Azmi

Ketabahan para ulul azmi ini tertuang dalam beberapa ayat di Al-Qur’an. Berikut ayat yang mendeskripsikan keistimewaan ulul azmi.

Q.S. Al-Ahzab Ayat 7

وَاِذْ اَخَذْنَا مِنَ النَّبِيّٖنَ مِيْثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُّوْحٍ وَّاِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖوَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًاۙ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh,

Baca Juga: 7 Dalil Tentang Wahyu Allah: Karunia yang Tidak Boleh Disia-siakan

Q.S. As-Syura Ayat 13

 شَرَعَ لَكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖٓ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰٓى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَلَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِۗ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُۗ

Artinya: Diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).

Q.S. Al-Ahqaf Ayat 35

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ ࣖ

Artinya: Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah