Menurut Burhan, dengan munculnya nama-nama baru di survei DKI Jakarta, ini sudah menjadi temuan menarik tersendiri baginya.
"Orangnya bukan hanya itu-itu saja, jadi kita tampilkan, silahkan warga memilih. Ada beberapa nama baru, yang kalau survei di nasional enggak muncul, tapi di DKI Jakarta muncul," jelasnya.
Tetapi jika berbicara cawapres, nama Ahmad Sahroni memiliki persentase yang lebih menjanjikan. Perolehan survei Sahroni naik menjadi 2 persen, bersanding dengan Zulkifli Hasan (3,5 persen) dan Gatot Nurmantyo (2,3 persen).
"Jadi itu nama-nama yang mungkin di DKI Jakarta suaranya lebih kelihatan ketimbang di tingkat nasional,” kata Burhan.
Munculnya nama-nama baru menjelang pesta elektoral 2024 tentu merupakan wujud dari harapan masyarakat. Sebab dengan begitu, pilihan masyarakat akan lebih terbuka luas ketimbang sebelumnya.
Tentu dengan catatan bahwa, nama-nama baru tersebut harus dapat membawa gagasan-gagasan positif demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik nantinya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024