Menu


Pengertian Muktazilah, Mulai dari Doktrin, Ajaran dan Kebenarannya

Pengertian Muktazilah, Mulai dari Doktrin, Ajaran dan Kebenarannya

Kredit Foto: Pelukis Suriah

Konten Jatim, Depok -

Agama Islam memang punya banyak aliran yang berbeda berdasarkan pandangan dan pemikiran para Muslim mengenai Agama Islam. Sebut saja aliran-aliran seperti Muhammadiyah, Sunni atau Syiah yang berbeda satu dengan lainnya.

Meskipun begitu, mayoritas dari aliran tersebut tidak membawa dampak merugikan bagi para Muslim lain. Berbeda dengan beberapa aliran yang memang dibuat seakan untuk menyesatkan pengikutnya dan membawa kerugian bagi orang-orang sekitar.

Aliran sesat dalam Agama Islam ini sudah banyak ditemukan di berbagai daerah dan waktu. Sayangnya, selalu muncul kasus-kasus serupa yang menunjukkan bahwa aliran seperti ini masih mendapat perhatian khusus dari para Muslim.

Baca Juga: Apa Itu Qadariyah? Aliran yang Percaya Hidup Tanpa Intervensi Allah

Salah satu aliran yang dianggap sesat oleh banyak orang di sini adalah muktazilah. Berikut pengertian muktazilah yang lebih mendetail, mengutip situs Universitas Islam An-Nur Lampung dan sumber lain pada Selasa (11/7/2023).

Pengertian Muktazilah

Muktazilah atau mu'tazilah adalah aliran pemikiran dalam Islam yang dipengaruhi oleh filsafat Barat dan menggunakan rasio sebagai dasar argumentasi. Aliran ini muncul sebagai respon terhadap persoalan teologis yang timbul di kalangan Khawarij dan Murjiah terkait pemberian status kafir kepada yang berbuat dosa besar.

Pendiri aliran ini, Washil bin Atha', memisahkan diri dari gurunya, Hasan Al-Bashri, sehingga mereka diberi nama "Muktazilah". Kata Muktazilah sendiri berasal dari Bahasa Arab yakni “i’tizal” yang artinya “memisahkan diri”, menunjukkan bahwa sudah ada perbedaan antara aliran ini dengan aliran Agama Islam lain.

Baca Juga: Percaya Hidup Tanpa Campur Tangan Allah, Apakah Qadariyah Sesat?

Salah satu ciri utama pemikiran Muktazilah adalah penekanan mereka pada akal budi dan rasionalitas. Mereka berpendapat bahwa akal budi manusia harus digunakan dalam memahami agama dan menentukan apa yang benar atau salah. 

Aliran ini menekankan bahwa Allah SWT adalah sosok Maha Adil dan Maha Baik. Di sini, manusia dianggap memiliki kemampuan untuk menggunakan akal budi mereka untuk memahami kehendak Allah SWT dan mengetahui perbedaan antara kebaikan dan kejahatan.

Di satu sisi, Muktazilah dianggap punya kontribusi cukup mendalam terkait beberapa cabang ilmu seperti filsafat, teologi dan memastikan bahwa akal budi tetap menjadi subjek studi yang penting dalam sejarah pemikiran umat Islam.

Meskipun begitu, pandangan Muktazilah ini dianggap oleh banyak cendekiawan Muslim bertentangan dengan keyakinan tradisional dan otoritas Agama Islam, terutama dalam hal konsep wahyu dan sifat-sifat Allah SWT sehingga dianggap sesat dan dilarang.

Baca Juga: Apa Itu Jabariyah? Aliran yang Percaya Hidup Itu Tanpa Pilihan

Doktrin Muktazilah

Sejatinya, Muktazilah ini punya beberapa pemikiran yang serupa dengan ajaran Agama Islam. Namun, tidak jarang juga ditemukan pemikiran yang berbeda dan bahkan bertentangan dengan syariat Islam sehingga ditentang banyak orang.

Setidaknya, ada empat doktrin Muktazilah yang diajarkan kepada pengikutnya. Doktrin yang dimaksud di sini adalah:

Baca Juga: Sama-Sama Sesat, Apa Perbedaan Qadariyah dan Jabariyah?

  • Paham Tauhid al-Adl: Inti akidah Muktazilah yang mengajarkan bahwa Allah adalah Esa, tidak dapat disamakan dengan apapun, dan Al Qur'an adalah makhluk.
  • Paham Al-Adl (keadilan Allah): Doktrin yang menyatakan bahwa Tuhan tidak menciptakan perbuatan manusia dan manusia memiliki kemampuan untuk mematuhi perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
  • Al-Wa'd wa al-Wa'id (janji dan ancaman):  Menyebutkan bahwa Allah SWT harus memenuhi janji-Nya bagi pelaku kebaikan dan melaksanakan ancaman-Nya bagi pelaku dosa besar.
  • Al-Manzilah bain al Manzilatain (posisi di antara posisi): Menurut mereka, pelaku dosa besar tidak dikategorikan sebagai mukmin atau kafir, tetapi berada dalam posisi di antara surga dan neraka.