Ashabul Kahfi atau sering diartikan “penghuni gua” adalah salah satu kisah yang terdapat dalam Al-Qur'an, khususnya dalam Surah Al-Kahfi yang merupakan surat ke-18 di Al-Qur’an. Ashabul Kahfi bercerita tentang sekelompok pemuda yang hidup pada masa kerajaan Romawi yang zalim dan mempersekusi kaum mukmin.
Dalam cerita tersebut, para pemudah ini pada akhirnya diminta oleh Allah SWT untuk masuk ke sebuah gua dan mereka tertidur selama ratusan tahun sebelum akhirnya bangun dan menemukan kalau keadaan sudah jauh berubah. Banyak orang yang sudah menyembah Agama Islam.
Pembicaraan soal gua Ashabul Kahfi ini sempat menjadi perbincangan dari waktu ke waktu, karena menarik untuk dibahas dan memperdalam ilmu pengetahuan soal topik agama, geografi dan sejarah. Berikut pembahasannya menyadur Republika pada Kamis (6/7/2023).
Baca Juga: Pengertian Ashabul Kahfi Mulai Dari Kisah Lengkap dan Maknanya
Gua Ashabul Kahfi
Dalam bukunya yang berjudul "Mukjizat Alquran," Pakar Tafsir Prof. Quraish Shihab menjelaskan bahwa sebelum maraknya penelitian arkeologi, tidak mudah membuktikan keberadaan gua yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
Namun, sumber-sumber dari wilayah Barat paling tidak menyebutkan empat kesimpulan yang sama mengenai kisah Ashabul Kahfi seperti yang diuraikan oleh Thabathaba'i dan dikutip oleh Prof. Quraish.
Meskipun telah ditemukan banyak gua di berbagai tempat di wilayah Timur Tengah, seperti Epsus, Damaskus, dan Iskandinavia, yang diklaim sebagai gua Ashabul Kahfi, ciri-cirinya tidak sepenuhnya sesuai dengan yang digambarkan dalam Al-Qur’an.
Baca Juga: Pengertian Muhaimin dalam Islam Beserta Maknanya dalam Hidup
Namun, pada tahun 1963, seorang arkeolog dari Yordania bernama Rafiq Wafa menemukan sebuah gua di dekat Amman, Yordania, yang memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan yang dijelaskan dalam Alquran.
Gua tersebut terletak di dataran tinggi dengan arah tenggara, dan sisinya terbuka ke timur dan barat, memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam gua. Di dalamnya terdapat ruangan kecil dengan ukuran sekitar tiga kali dua setengah meter.
Ditemukan juga tujuh atau delapan kuburan di dalam gua tersebut, serta tulisan Yunani Kuno yang tidak dapat lagi terbaca dan gambar anjing serta beberapa ornamen. Informasi sejarah menunjukkan bahwa penguasa yang menindas pengikut-pengikut Nabi Isa, yang dianggap umat Kristen sebagai Yesus Kristus.
Hal ini terjadi tahun 98-117 M, dan sekitar tahun 112 M dikeluarkan keputusan untuk menghukum mereka yang menolak menyembah berhala. Para sejarawan Muslim juga setuju bahwa penguasa yang bijaksana pada masa itu adalah Theodosius, yang memerintah dari tahun 408-451 M.
Baca Juga: 5 Contoh Perilaku Al-Muhaimin dalam Keseharian. Wajib Diterapkan!
Kesesuaian ciri-ciri gua yang ditemukan dengan yang disebutkan dalam Al-Qur’an menunjukkan bukti kebenaran pengungkapan ghaib dalam Al-Qur’an. Meskipun peristiwa Ashabul Kahfi tidak disebutkan dalam Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama, hal ini dikarenakan peristiwa tersebut terjadi setelah masa Nabi Isa.