Ketika teman atau saudara hendak beribadah haji, kita kerap memberi ucapan 'semoga hajinya mabrur.' Haji mabrur bukan sekadar sah atau tidaknya ibadah haji, namun ada makna di balik kata 'mabrur' tersebut.
Menurut penjelasan KH Quraish Shihab, mabrur diambil dari kata abarah yang antara lain artinya menepati. Dengan kata lain, orang yang beribadah haji sama saja menyampaikan janji-janji kepada Allah SWT.
Baca Juga: Arti Haji Mabrur Menurut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
"Labbaik Allahumma labbaik, ya Allah aku penuhi panggilanmu, aku datang. Jadi dia berjanji memenuhi panggilan tuhan," kata Quraish Shihab, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Album Raina, Senin (3/7/2023).
Quraish Shihab melanjutkan, pada saat melakukan tawaf, ada janji manusia kepada Allah SWT yaitu senantiasa berada di lingkungan-Nya.
Begitu juga ketika Sa'i, berjanji akan berusaha mencari kehidupan dengan niat suci dan berusaha sekuat tenaga. Bahkan ketika melempar jumrah, terdapat janji yaitu akan memusuhi setan.
"Dia penuhi enggak janjinya? Kalau memenuhi, hajinya mabrur itu yang dijamin masuk surga. Haji Mabrur tak ada ganjarannya selain surga," ujar Quraish Shihab.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi Haji yang Mabrur? Ini Penjelasan Buya Yahya
Oleh sebab itu, lanjutnya, Haji mabrur tidak ditentukan sah tidaknya ibadah haji, namun ditentukan pada terpenuhinya janji-janji yang bersangkutan. Perlu diingat, pemenuhan janji tersebut juga berlaku seumur hidup, tidak hanya saat melakukan ibadah haji saja.
"Bisa saja hajinya sah tapi tak penuhi janjinya dan memenuji janjinya itu seumur hidup," pungkas Quraish Shihab.