Menu


Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan, Khofifah dan Yenny Wahid Sama-sama Punya Basis Massa di Jatim

Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan, Khofifah dan Yenny Wahid Sama-sama Punya Basis Massa di Jatim

Kredit Foto: Republika

Lebih lanjut, ia menyebut baik itu Yenny ataupun Khofifah, masih sama-sama belum mumpuni secara elektabilitas.

Rekam Jejak Yenny Wahid

Yenny Wahid adalah seorang politikus Indonesia dan aktivis Nahdlatul Ulama. Pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh lahir pada 29 Oktober 1974.

Ia merupakan alumni SMA Negeri 28 Jakarta. Setelah lulus, Yenny Wahid sempat menempuh pendidikan Psikologi di Universitas Indonesia (UI). Namun, berdasarkan saran dari sang ayah, Yenny memutuskan keluar dari UI kemudian melanjutkan pendidikan di Jurusan Desain dan Komunikasi Visual, Universitas Trisakti.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Yenny memutuskan menjadi wartawan yang bertugas di Timor-Timur dan Aceh untuk mendampingi sang ayah.

Namun, sebelum itu, Yenny Wahid pernah menjadi koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age.

Pada saat ia bertugas di Timor-Timur, Yenny Wahid berhasil membuat liputan pasca-referendum. Ia mendapatkan anugerah Walkley Award karena liputannya tersebut. Kariernya di dunia jurnalistik juga ditunjukkan pada saat ia meliput Jakarta menjelang Reformasi di tahun 1998.

Namun, Yenny terpaksa menghentikan karirnya karena ayahnya, Gus Dur, terpilih sebagai Presiden RI ke-4. Sejak itu, Yenny menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.

Pada 2004, Yenny kemudian menjabat sebagai Direktur Wahid Institute. Lalu, Yenny kemudian memegang kepercayaan sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.