“Mas Ganjar tentu tidak bisa melupakan jasa besar Mbah Moen. Mbah Moen itu ulama besar tanah air yang menjadi panutannya. Apalagi Gus Yasin, putra Mbah Moen mendampingi Mas Ganjar sebagai Wagub di Jateng. Karena itulah salah satu agenda Mas Ganjar selepas ibadah haji adalah berziarah dan memanjatkan doa di pusara Mbah Moen. Ini tentu adab yang baik,” tutur Said yang juga menjabat Ketua Banggar DPR.
Kekompakan Ganjar dan Puan berkali-kali ditunjukkan di depan publik. Kekompakan keduanya dimaksudkan menepis anggapan Puan kecewa, rekomendasi bakal calon presiden dari PDI Perjuangan tidak jatuh ke dirinya. Dimintai tanggapannya terkait hal ini, Said Abdullah menuturkan bahwa Mbak Puan memiliki jiwa besar.
Baca Juga: Anies dan Puan Bertemu Usai Lempar Jumrah di Mekkah, Dinginkan Tensi Politik Negeri
“Sikap ini tentu membanggakan bagi kami, sekaligus jadi contoh bagi seluruh kader PDI Perjuangan Mbak Puan kian matang dalam berpolitik dan bernegara,” pungkas Said.
Sebelum berfoto bersama di tanah suci, Kekompakan Ganjar dan Puan terlihat di acara PDIP. Pada perhelatan puncak Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno (GBK) tanggal 24 Juni 2023 lalu, dengan penuh semangat, Puan Maharani berpidato mengajak seluruh kader PDIP untuk tegak lurus memenangkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP.
Baca Juga: Momen HUT Bhayangkara ke-77 Puan Kritik Polri Agar Tidak Tunggu Kasus Viral Untuk Diselesaikan
Puan juga meminta Ganjar untuk maju di sampingnya dan memberi kesempatan kepada Ganjar Pranowo untuk berpidato. Sebaliknya, Ganjar Pranowo memuji kepemimpinan Puan Maharani saat menjadi Ketua Tim Pemenangan Pilgub Jateng tahun 2013, dimana Ganjar Pranowo mengalahkan Bibit Waluyo sebagai kandidat petahana.
“Terima kasih Mbak Puan,” ujar Ganjar saat bersama-sama di panggung utama bersama Puan dan tokoh politik lainnya
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO