"Semoga bisa kembali berkunjung ke Indonesia, kita ingin makin banyak kerja sama antar Indonesia-Arab Saudi, yang makin mengeratkan persaudaraan antar kedua bangsa yang sudah amat panjang,” pungkasnya.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah Al Amudi telah menyampaikan penjelasan tentang kriteria seorang Muslim mendapat undangan haji Raja Salman. Hal itu dijelaskan di Jakarta pekan lalu usai melepas 50 warga Indonesia yang mendapat undangan haji Raja Salman.
"Terkait ada kriteria atau tidak, ini dikoordinasikan dengan otoritas terkait di Arab Saudi dan mereka yang akan menentukan. Jadi ini merupakan koordinasi antara yang di sini (Kedubes Saudi di Indonesia) dan otoritas di Arab Saudi," ujar dia.
Baca Juga: Aksi Ganjar Cawe-cawe Urusan DKI Jadi Sorotan, Pengamat: Strategi Raih Simpati Warga Jakarta
Saat ditanya apakah warga Muslim biasa bisa mendapat undangan haji Raja Salman, Dubes Al Amudi mengatakan, warga biasa bisa saja mendapat undangan haji Raja Salman. Caranya dengan mengajukan permohonan kepada Kedubes Saudi di Indonesia.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad merespon ramainya perbincangan publik soal bakal calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang menunaikan haji dari undangan khusus dari Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Padahal kata Andriadi, kuota undangan dari kerajaan Arab Saudi dalam pelaksanaan ibadah haji untuk para tokoh-tokoh penting Indonesia adalah hal biasa dan terjadi setiap tahun.
Baca Juga: Anies dan Puan Bertemu Usai Lempar Jumrah di Mekkah, Dinginkan Tensi Politik Negeri
"Undangan haji itu hal biasa sebagai salah satu bentuk hadiah dan penghormatan serta tanda persahabatan antara Kerajaan Saudi dengan RI. Namun, seolah menjadi unsur politis karena di tahun 2023 ini di dalam undangan tersebut ada capres Anies Baswedan dan capres Ganjar Pranowo," ujar Andriadi dalam keterangannya, Rabu (28/6/2023).
Menurutnya, jika undangan itu sengaja dikaitkan politis, maka bacapres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto semestinya juga diundang. "Menjadi pertanyaan juga kenapa capres Prabowo Subianto tidak masuk dalam undangan," ujarnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO