Nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat ini disebut lebih diunggulkan ketimbang lawan-lawannya yang juga akan menjadi calon presiden (capres) dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satunya adalah capres PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo.
Melansir Republika pada Sabtu (1/7/2023), Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan bahwa kalau Prabowo semakin dikuatkan dengan hasil survei LSI yang menyatakan bahwa mayoritas publik tak setuju dengan pemimpin diasosiasikan sebagai petugas partai. Pemimpin petugas partai itu diasosiasikan kepada Ganjar.
"Populasi di Indonesia memang lebih setuju kalau presiden Republik Indonesia ke depan adalah mereka yang lebih independen atau yang lebih mandiri mengambil keputusan, dibanding mereka yang berstatus sebagai petugas partai," ujar Adjie, Jumat (30/6/2023).
Baca Juga: Ganjar 'Berulah' Telepon Heru Budi, Kader NasDem Bilang Begini
Ganjar yang diasosiasikan sebagai petugas partai semakin terlihat ketika ia menjadi salah satu sosok yang menolak kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Penolakan tersebut berujung pada gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah gelaran tersebut.
Padahal, Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sangat dinantikan masyarakat dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena, perhelatan tersebut dapat menjadi salah satu legacy atau warisan Jokowi jelang berakhirnya masa kepemimpinannya pada 2024.
"Dengan Pak Ganjar yang di-branding sebagai petugas partai, ini kemudian memunculkan persepsi bahwa Pak Ganjar merupakan tokoh yang dikendalikan atau dikontrol oleh ketua umum partainya dalam hal ini Ibu Megawati, dibanding Pak Jokowi," ujar Adjie.
Baca Juga: Dianggap Sosok Menyeramkan oleh Publik, Prabowo Akui Belajar dari Jokowi Supaya Tidak Seram Lagi
"Jadi asosiasi Ganjar terhadap Ibu Mega itu lebih kuat dibanding asosiasi Ganjar terhadap Pak Jokowi," sambungnya.
Sementara itu, Prabowo memastikan diri maju untuk berkontestasi dalam pemilih presiden pada tahun depan. Jika ditakdirkan terpilih sebagai Presiden RI, Prabowo mengaku akan mencoba merangkul semua elemen-elemen yang ada.
Ia merasa, langkah itu penting dilakukan demi membangun bangsa dan meraih kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Prabowo, kontestasi politik bukan alasan bagi petinggi-petinggi negeri ini untuk saling menghardik.
"Kalau saya menang, insya Allah saya menang, saya akan mengajak semua unsur masuk dalam pemerintahan. Kita harus bersatu membangun negeri ini, itu keyakinan saya," kata Prabowo dalam keterangannnya, Jumat (30/6/2023).
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan