Menu


Anies dan Puan Bertemu Usai Lempar Jumrah di Mekkah, Dinginkan Tensi Politik Negeri

Anies dan Puan Bertemu Usai Lempar Jumrah di Mekkah, Dinginkan Tensi Politik Negeri

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Depok -

Ibadah haji 2023 menghasilkan momen menarik antara calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan serta Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani.

Melansir Rakyat Merdeka pada Sabtu (1/7/2023), keduanya bertemu di Mina, Arab Saudi, usai melempar jumrah, dalam rangkaian ibadah haji. Keduanya tampak akrab, bahkan saling mendoakan.

Pertemuan itu berlangsung saat Anies dan Puan berpapasan di Guest House, Mina, Kamis (29/6/2023) pukul 19.30 waktu setempat. Momen tersebut diabadikan lewat sebuah foto.

Baca Juga: 50 Jemaah Haji Meninggal di Mekkah, Mayoritas Akibat Sakit Jantung dan Pernapasan

Puan didampingi suaminya, Hapsoro Sukmonohadi. Pasangan ini kompak mengenakan busana Muslim warna putih. Anies ditemani istrinya, Very Farhati. Anies mengenakan baju koko dan peci putih, sedangkan istrinya memakai gamis hijau tua. Puan menerangkan, pertemuan dengan Anies merupakan bentuk silaturahmi.

 “Silaturahmi harus selalu dijaga, kapan pun dan di mana pun. Apalagi di Tanah Suci,” kata Ketua DPR ini, melalui keterangan resminya, Jumat (30/6/2023).

Ketua DPP PDIP bidang Perekonomian Said Abdullah, yang ikut dalam rombongan ibadah haji bersama Puan, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut tanpa direncanakan. Menurut Said, Puan berpapasan dengan Anies saat berada di Guest House usai melaksanakan lempar jumrah. Puan dan Anies pun saling menyapa dan bercakap-cakap santai.

Baca Juga: Permasalahan Haji Tahun Ini Bertambah, Kali Ini Tenda Mina Dipaksa Tampung 450 Orang

"Beliau saling bercakap-cakap santai, saling mendoakan, apalagi sedang berada di Baitullah sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa," kata Said, kemarin.

Melalui pertemuan tersebut, Said berharap, tercipta kondisi politik yang lebih sejuk di Tanah Air. Politik yang asyik tanpa ketegangan. Meski berbeda pilihan politik, komunikasi tetap berjalan baik.

Said tak ingin Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung penuh ketegangan seperti yang terjadi pada Pilpres 2019. Dia pun mengajak elite-elite lain mengikuti langkah yang dilakukan Puan dan Anies.

“Saatnya memberi teladan kepada rakyat bahwa perbedaan pilihan politik tidak lantas membuat sesama kita saling memutuskan silaturahim. Apalagi saling bermusuhan,” ucap Ketua Banggar DPR ini.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya NasDem menyambut gembira pertemuan Anies dan Puan itu. Sebagai partai pengusung Anies dalam Pilpres 2024, Partai NasDem menilai momen ini menjadi bukti, bahwa semua hal bisa dipertemukan untuk kepentingan bangsa.

Baca Juga: NasDem dan Demokrat Masih Punya Selisih Paham Soal Cawapres Anies

Menurut Willy, meski Puan dan Anies punya arah politik yang berbeda, hal itu tidak menjadikan keduanya bermusuhan. Momen pertemuan itu dinilainya menjadi pesan yang kuat untuk seluruh bangsa Indonesia, bahwa semua bisa bertemu dalam damai dan gembira.

"Perbedaan tidak menjadikan alasan untuk bermusuhan. Semua bisa dipertemukan dalam kepentingan yang lebih besar, yaitu bangsa dan rakyat," kata Willy, kemarin.

Apakah ada bahasan politik dalam pertemuan Anies dan Puan tersebut? Willy memastikan, tidak ada. Sebab, rangkaian ibadah haji adalah urusan agama. Tidak ada unsur politik yang terselip di dalamnya.

Baca Juga: Loyalis Jokowi Ungkap Alasan NasDem Kekeuh Tolak AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan

Willy menilai, sikap saling mendoakan antara Puan dan Anies adalah perbuatan mulia. Dia berharap, yang dipraktikkan Anies dan Puan tersebut dapat memberikan warna yang positif bagi kehidupan sosial politik di Indonesia.

"Kita harapkan, doa dari kedua tokoh tersebut membawa Indonesia semakin dekat dengan cita-cita didirikannya republik ini," pungkasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Badan Komunikasi dan Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Dia mengatakan, ada makna yang bisa dipetik dari pertemuan Anies dan Puan. Dia melihat, meski kedua tokoh nasional ini berada dalam posisi politik yang berbeda, tali silaturahmi dapat terjaga dengan baik. 

"(Meskipun) lawan tanding yang sangat kuat satu sama lain, tapi tetap berkomunikasi dan tetap menjaga silaturahmi," ucap Herzaky, semalam.

Ia berharap, dengan adanya pertemuan Anies dan Puan, para pendukung masing-masing di bawahnya bisa saling menghargai satu sama lain. Sehingga, menciptakan suasana Pemilu yang damai dan tenang.

Baca Juga: Puan dan Anies Bertemu Usai Lempar Jumrah di Mina, Ketua DPP PDIP: Keduanya Bicara Ringan-ringan Saja

"Bagi kami, pertemuan itu sangat positif. Sehingga masyarakat di akar rumput dapat melihatnya sebagai sinyal bahwa kontesasi di Pilpres 2024 jangan merobek kesatuan bangsa, jangan saling memusuhi dan membenci satu sama lain," pungkasnya.

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin ikut mengomentari pertemuan Anies dan Puan ini. Dia menerangkan, dalam politik, tidak ada kawan dan lawan yang abadi. Sebab, urusan politik adalah hal yang cair.

Baca Juga: Bertemu Puan tapi Demokrat Tak Diundang Puncak Peringatan Bulan Bung Karno, AHY: Enggak Apa-apa

Menurut Ujang, pertemuan Anies dan Puan merupakan hal positif. Pertemuan itu bisa membuat situasi dan kondisi perpolitikan Indonesia menjadi lebih adem jelang Pilpres 2024.

"Bisa membuat kondisi menjadi adem, tidak saling serang, tidak saling menafikkan, tidak saling hajar," ucap Ujang, semalam.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.