Menu


Permasalahan Haji Tahun Ini Bertambah, Kali Ini Tenda Mina Dipaksa Tampung 450 Orang

Permasalahan Haji Tahun Ini Bertambah, Kali Ini Tenda Mina Dipaksa Tampung 450 Orang

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.

Konten Jatim, Depok -

Beredar beragam permasalahan yang terjadi dalam perhelatan haji 2023. Mulai dari keterlambatan penjemputan sampai dengan katering, terdapat banyak kejadian tidak mengenakan bagi para jemaah haji di Tanah Suci.

Mengutip Fajar pada Kamis (29/6/2023), masalah penyelenggaraan ibadah haji 2023 kembali terjadi. Seusai kasus ribuan jemaah Indonesia sempat telantar atau lambat terangkut dari Muzdalifah ke Mina, keluhan lain mengemuka. 

Kali ini, menyangkut layanan maktab atau tenda di Mina. Banyak jemaah menyebut fasilitas tenda tidak layak. Sebab, satu tenda yang sebetulnya berkapasitas maksimal 200 orang, ternyata untuk satu kloter atau sekitar 450 orang.

Baca Juga: Pelayanan Haji Tidak Maksimal, Kemenag Lancarkan Protes Keras Kepada Mashariq

’’Informasi dari beberapa jemaah haji Indonesia di Mina, mereka tidak bisa tidur, bahkan merebahkan diri saja susah. Duduk-duduk saja di dalam tenda rasanya penuh sesak,’’ kata Ahmad Nawardi, tim pengawas haji Indonesia dari DPD RI melalui sambungan telepon kepada Jawa Pos, Rabu (28/6/2023) malam.

Karena itu, senator asal Jawa Timur itu meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan jajarannya segera menangani persoalan tersebut. Sebab, jemaah baru sehari berada di Mina.

“Kami meminta ke Gus Menteri untuk segera mengatasi persoalan ini dengan mencari plan-plan alternatif,” tegas Nawardi.

Baca Juga: Melihat Hikmah Haji dan Umrah lewat Penjelasan Buya Yahya

Menurut dia, sebetulnya persoalan itu harus sudah bisa diantisipasi jauh-jauh hari. Sebab, data jumlah jemaah tahun ini sudah normal lagi. Yakni, mencapai 209.782 orang dan tambahan kuota sekitar 8 ribu orang. 

Karena itu, petugas di lapangan semestinya sudah bisa memperkirakannya dan melakukan antisipasi-antisipasi dengan menyiapkan plan A, B, dan seterusnya. Sebelum puncak haji, juga tentu telah dilakukan pemantauan. Terutama untuk ritual di Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Mulai dari layanan tenda, transportasi, fasilitas umum hingga kecukupan makanan.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.